Lihat ke Halaman Asli

Uus Khusaeni

Pengacara : Pengangguran Banyak Acara

Faisal Basri Mainan Baru Mafia Migas

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ditunjuknya Faisal Basri sebagai Kepala Pemberantasan Mafia Migas mendapat sambutan hangat dari media nasional, utamanya media online. Penunjukkan beliau hampir bisa meyakinkan semua orang bahwa nama yang dipilih adalah orang yang bisa diandalkan. Faisal Basri sepertinya orang baik, sederhana , tidak macam-macam dan tentu saja ia adalah orang pintar.

Bilamana anda tidak percaya silahkan dicek. Ia sudah memposting lebih dari300 tulisan di Kompasiana ini. Dari tulisannya bisa dipastikan ia orang baik, jujur dan tidak njlimet.

Semalam presiden Jokowi dengan berani dan tanpa keraguan menaikkan harga BBM bersubsidi ditengah murah meriahnya harga international crude oil. Harga bensin naik menjadi Rp 8.500 dan harga solar naik menjadi Rp 7.500. Maka kita masih belum tahu apakah dengan harga segitu disana masih ada bantuan subsidi atau nilai subsidinya sudah nol. Mungkin nanti itulah yang akan menjadi tugas Faisal Basri karena selama ini kita tidak tahu sama sekali tentang besaran nilai subsidi yang sesungguhnya. Kita semua hanya disuguhi kesimpulan akhir bahwa subsidi total terhadap BBM adalah sekian ratus trilyun, tapi kita sama sekali tidak mengerti perhitungan sebenarnya karena selama ini disinyalir itu adalah kepentingan besar yang harus dipelihara.

Dengan ditunjuknya Faisal Basri sebagai kepala pemberantasan mafia migas maka kenaikan harga BBM sebagai ittikad baik pemerintah cukup membantu untuk bisa dipahami.

Padahal beberapa minggu yang lalu saya menulis di sini yang sempat diklik ribuan kali bahwa presiden Jokowi tidak bakal berani menaikkan harga BBM dikarenakan kekuatan politik pendukung pemerintah sangat lemah dan ini bukan merupakan waktu yang tepat sehubungan harga crude oil anjlok begitu besar ke level terendah dikisaran USD 80 an yang semula dikisaran 105 lebih.

Prediksi tersebut gagal total disebabkan Jokowi tutup mata dan menahan rasa sakit terpaksa harus menaikkan harga. Sekarang saya mengerti bahwa kebijakkannya bukan untuk menekan subsidi tapi mengalihkan subsidi dari ke BBM menjadi ke sektor lainnya. Inilah yang bisa saya tangkap, malah kalau bisa harga BBM dibiarkan begitu saja tanpa ada sentuhan pemerintah karena paradigma pemerintahan Jokowi adalah lebih mementingkan kepada sektor pendidikan manusia Indonesia, kesehatan dan penciptaanlapangan kerja. Itulah yang kira-kira bisa saya tangkap.

Bagaimanapun juga keberanian Jokowi tersebut perlu mendapatkan apresiasi. Dan Jokowi akan cukup beruntung bilamana tidak terlalu banyak reaksi berlebihan pada hari ini dan esok sehingga terjadi goncangan sosial yang cukup merepotkan. Karena itu artinya ada trust terhadap kebijakan pemerintah walaupun kekuatan partai pemerintahdinilai sangat lemah.

Kembali kepada Faisal Basri. Ia adalah sosok yang bisa dipercaya dan kompeten dibandingkan separoh dari komposisi yang ada dikabinet Jokowi. Ia dipercaya bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Tapi apakah betul seperti itu ? Tidak elok rasanya bilamana kita menjudge seseorang sebelum terbukti dari hasil pekerjaannnya nanti.

Yang jelas ini bukan pekerjaan mudah atau sulit tapi ini sangat sulit. Pekerjaan besar yang penuh jebakan-jebakan mematikan mengingat yang diperebutkan adalah kue terbaik di atas bumi ini. Namanya juga mafia migas maka ini tidak bisa di bandingkan dengan mafia beras atau mafia bawang. Mafia migas lebih banyak melibatkan orang-orang super kaya dan sangat penting yang mana level mentri seringkali tidak bisa menolak atau menahannya.

Lha, ini tim pemberantasan mafia migas yang membentuk level mentri. Apa tidak salah ? Pemberantasan mafia migas membutuhkan senjata yang lebih besar dan amunisi yang lebih kuat dan bertenaga karena yang akan dibidik adalah orang-orang yang tidak mempan dengan senjata biasa-biasa saja. Target Faisal Basri adalah puluhan big fish yang tidak akan lumpuh bila tidak ditembak dengan senjata sekelas meriam ke atas.

Saya sih percaya dengan integritas Faisal Basri karena orang seperti dia tidak akan terlalu peduli dengan kepentingan politik yang ada dalam melaksanakan tugas. Namun demikian karena posisi timnya dibentuk,didanai dan bertanggungjawab kepada seorang mentri ESDM maka ia tidak akan bisa berbuat lebih banyak. Tentunya Faisal Basritidak bisa melaporkan/mengumumkan hasil kerjanya langsung kepada publik. Kalaupun itu bisa diumumkan publik maka ia harus terlebih dahulu mendapat izin dari sang mentri.

Lain lagi masalahnya bilamana Faisal Basri mengepalai lembaga independen atau minimal lembaga yang ia pimpin ada dibawah wewenang langsung presiden. Dengan begitu kesungguhan memberantas mafia migas akan lebih mantap dan jelas kesungguhannya. Selamat pak Faisal

Cirebo,18 November 2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline