Lihat ke Halaman Asli

Inilah Bantahan Terhadap Konsep Atheisme

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep Ketuhanan

Kita sepakat bahwa ada sesuatu yang menjadi “penyebab” dan menghasilkan sebuah “akibat”. Peristiwa itu pasti tidak hanya berlangsung sekali, karena apa yang sebelumnya kita anggap sebagai “penyebab” itu pun merupakan “akibat” dari “penyebab” terdahulu. Hingga pada saatnya kita tiba pada “penyebab utama” (Causa Prima) yang tidak ada “penyebabnya lagi” atau merupakan sesuatu yang ada tanpa disebabkan oleh yang lainnya.

Penyebab utama tersebut bisa dikatakan Tuhan.Analisa ini merupakan analisa yang disepakati oleh filsuf besar untuk menjelaskan siapa yang menciptakan alam semesta.

Alam semesta merupakan tempat kita berada saat ini. Bisa kita lihat bahwa di alam semesta ini segala sesuatu memiliki panjang lebar dan tinggi.

Atom pun memiliki panjang, lebar dan tinggi yang merupakan suatu bagian dari alam semsesta ini meskipun dengan kuantitas yang sangat kecil sekali.

Panjang, lebar dan tinggi sering disebut 3 Dimensi. Disetiap benda yang ada di alam semesta ini memiiki dimensi.

Dimensi yang ada pada benda tersebut merupakan ruang yang ada di alam semsesta

Bisa dikatakan alam semesta ini adalah bagai suatu gelembung, suatu ruang yg dibentangkan yg berisi materi yg diciptakan oleh Tuhan sedangkanTuhan sendiri tidak berada dalam ruang alam semesta ini.

Gelembung (ruang) ini terus mengembang karena proses Big Bang (Stephen Hawking)

Dari adanya ruang yang berisi komponen panjang, lebar dan tinggi muncul “jarak”.

Jarak diakibatkan oleh panjang dari 1 titik ke titik lain. Untuk menempuh kedua jarak tersebut dibutuhkan waktu. Semua ruang di alam semesta ini dilingkupi waktu.

Setelah konsep ruang, waktu, panjang, jarak maka diikuti oleh kemunculan kecepatan, massa, dll.

Konsep-konsep atau ukuran-ukuran itu ada bagi kita karena kita ada di dalam sebuah ruang, yaitu alam semesta ini, yang dibatasi dengan dimensi-dimensi tertentu, dan diatur dengan hukum-hukum tertentu yang tidak dapat dilanggar.

Makhluk sebesar apapun bukan dikatakan Tuhan jika makhluk tersebut jika ia masih dibatasi oleh ukuran2 waktu, jarak, kecepatan, massa, berat, dsb. Ukuran2 tsb hanya berlaku bagi mereka yg ada dibatasi oleh ruang dan waktu. Bagi Tuhan yg berada diluar ruang dan waktu,tidak ada perbedaaan 1 detik dengan 1 juta tahun, antara 1 milimeter dengan 1juta kilometer, 1 gram dengan 1juta ton, dsb.

-------------------------------

Uraian diatas menggambarkan bagaimana Tuhan dibandingkan dengan alam semesta yang dibuatnya.

Setelah mengetahui Tuhan itu ada, pertanyaan selanjutnya adalah

Bagaimana bentuk, fisik Tuhan (natur Tuhan ) ?

Untuk memahami "bentuk", "fisik" ketuhanan tentu dibutuhkan kecerdasan imaginasi yg lebih bukan hanya kejeniusan IQ namun dibutuhkan juga "kecerdasan yang tidak logis"

Karena Tuhan tidak ada di alam yang sama dengan manusia yang ada di dunia fana (Ruang dan waktu) maka manusia tidak dapat memikirkan bentuk/zat/ natur tuhan.

Intinya kita akan mengalami kebuntuan untuk menjelaskan bagaimana tuhan itu dalam bentuk empiris atau bentuk atau fisik atau natur Tuhan.

Banyak yang mengatakan bahwa kita tidak bisa menyelidiki dan membahas tuhan karena tuhan tidak berada pada ruang dan waktu.

.
Jika kita membahas mengenai teori “Causa Prima”, sebenarnya kita secara tidak sadar juga telah melewati batas ruang dan waktu tersebut. Kita telah membahas hal yang menjadi penyebab proses awal terbentuknya ruang dan waktu. Seharusnya jika prinsip “ketidakbisaan manusia menyelidiki hal di luar ruang dan waktu maka kita tidak bisa memikirkan kejadian atau “penyebab” yang melakukan Bigbang.

Contoh : mungkin kita hanya bisa berfikir kalo ledakan big bang tersebut bagian dari Big Crunch (pemadatan) yang telah memadatkan alam semesta yang emngembang dan kehabisan energi ke dalam suatu titik yang rapat.

Seharusnya jika kita membahas “Causa Prima”  , selain kita mendapat keterangan atau informasi mengenai “Ada” nya tuhan kita juga seharusnya  bahwa dengan “ada”berarti ada “wujud”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline