Lihat ke Halaman Asli

Kang Moenir

Berproses menjadi sesuatu

Bebek Martien, Harga Tak Mengkhianati Ukuran

Diperbarui: 10 Mei 2021   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Wikipedia menjuluki Kota Ungaran, Ibukota Kabupaten Semarang sebagai Kota Seribu Rumah Makan. Pasalnya, Ungaran berada di jalur utama antara Kota Semarang dengan Solo ataupun Jogjakarta. 

Tak heran di sepanjang jalan di kota yang ada di lereng Gunung Ungaran ini  banyak terdapat rumah makan. Sangat memanjakan bagi para pengendara yang tengah melintas.

Soal jumlahnya yang ribuan, BPS mungkin punya datanya. Jika tak percaya, silahkan dihitung sendiri.

Nah, diantara ribuan rumah makan itu, akan saya perkenalkan salah satu rumah makan yang cukup terkenal. 

Namanya Rumah Makan Bebek Goreng Martien. Letaknya ada di Jl HOS Cokroaminoto, Ungaran (Jalur verboden dari Solo/Jogjakarta ke Semarang). Rumah makan ini menjadi klangenan (kegemaran) karena citarasa bebeknya yang khas dan juga ukurannya yang besar. 

Menunya sebenarnya tak melulu bebek, tapi ada ayam, burung dara, lele, gurami, kakap, nila, kerapu dan aneka seafood. Sesuai nama rumah makannya, menu bebeklah yang paling dicari. Tersedia dalam dua pilihan masakan, goreng atau bakar.

Satu porsi bebek Martien terdiri dari satu piring nasi, potongan bebek itu sendiri, sambal dan lalapan (ketimun, kol dan daun kemangi) yang disajikan di atas layah/cobek.  

Menurut saya, ada beberapa hal yang membedakan Bebek Martien dengan menu bebek goreng di warung atau rumah makan lainnya. Pertama adalah sambelnya. Berdasarkan indera pengecap saya, sambel bebek Martien terdiri dari terasi, cabai merah, tomat, bawang merah dan bawang putih. 

Komposisi bawang merahnya lebih banyak daripada bawang putihnya. Hal ini saya buktikan dengan kerap ditemukannya bawang merah yang bentuknya relatif utuh lantaran tak sempurna saat proses "nguleg". 

Sensasi "nyeplus" bawang merah ini luar biasa. Selain bawang merahnya yang banyak, terasinya juga tidak pelit, sehingga warna sambelnya terlihat lebih pekat dibandingkan sambel Lamongan pada umumnya. Oh iya, lupa. Tentu ada garam, sedikit gula atau mungkin micin.

Kedua, adalah rasa Bebek Martien baik yang goreng maupun yang bakar, sama-sama gurih dan empuk. Masih berdasarkan indera pengecap saya ditambah pengamatan visual, bebek Martien sebelum dibakar/digoreng, diungkep dengan bumbu rempah terlebih dahulu. Pengungkepan akan membuat tekstur daging menjadi lebih empuk dan bumbu rempahnya lebih meresap sampai ke tulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline