Lihat ke Halaman Asli

Muhibuddin Aifa

Wiraswasta

Vaksin Dinyatakan Aman dan Halal, Barangkali Ini Ikhtiar Terbaik bagi Kita

Diperbarui: 19 Januari 2021   03:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi uji klinis vaksin corona pada anak. (sumber: SHUTTERSTOCK/Tatevosian Yana via kompas.com)

Sekira tanggal 13 Januari 2021 ponsel saya kembali menerima sms untuk kedua kalinya dari satgas covid yang menyampaikan pesan tentang calon penerima vaksin. 

Melihat pesan tersebut saya mulai merasakan kekhawatiran akan disuntik, kecemasan saya bukannya takut berhadapan dengan jarum suntik.

Akan tetapi kecemasan itu lebih disebabkan oleh keberadaan vaksin ini baru aja usai dibuat, tentunya kita akan berfikir terhadap kualitas dari vaksin tersebut. Dalam kata lain kita belum tau pasti akan efek manfaat dan mudharatnya ketika obatnya sudah masuk dalam tubuh kita.  

Meskipun demikian secara pribadi penulis masih mencoba mempelajarinya dengan terus memantau perkembangan dilapangan terhadap penerapan vaksin tersebut. Menurut kabar yang beredar diberbagai media, untuk Indonesia telah mendistribusikan vaksin sinovak yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut.

Setelah presiden Jokowi dan tokoh lainnya di pusat telah dilakukan vaksin, maka giliran selanjutnya adalah pemerintah provinsi, ada beberapa daerah yang telah melakukannya seperti Gubernur Jawa Barat, Aceh dan pimpinan derah lainnya.

Secara bertahap tentunya hanya tinggal menunggu giliran untuk divaksin, barang kali ini menjadi ikhtiar terbaik bagi kita semua dalam menangkal virus corona tersebut. Apa lagi setelah kita melihat kerelaan pemimpin kita yang mau disuntik di garis depan, ini menunjukan pada kita bahwa obat tersebut akan bekerja dengan baik.

Dua Faktor Utama yang Membuat Masyarakat Takut Divaksin

Tidak dapat dipungkiri selama beredarnya wacana tentang vaksinasi telah membuat masyarakat Indonesia menjadi takut terhadap program tersebut. Ketakutan tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai alasan yang muncul dikalangan masyarakat.  

Diantaranya ada yang takut dengan jarum suntik, dimana seseorang memang sama sekali tidak mau terkena jarum suntik. Bisa saja mereka berfikir bahwa akan merasa nyeri saat saat jarum suntik dimasukan dalam ototnya, atau barang kali juga ada yang pernah trauma dengan jarum suntik.

Faktor ketakutan selanjutnya disebabkan keraguan terhadap kualitas vaksin tersebut, apa lagi begitu gencarnya berita hoaks yang beredar saat ini. Berita hoaks tersebut menyajikan berbagai informasi yang memuat kegagalan seputaran vaksin.

Akibat dua faktor utama tersebut membuat stigma dimasyarakat luas telah berasumsi negatif terhadap pelaksanaan vaksinasi covid-19 ini nantinya. Namun setelah tersiarnya kabar bahwa orang nomor satu di Indonesia bersedia divaksin, membuat publik mulai sedikit mereda ketakutannya terhadap vaksin.     

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline