Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Al Ikhsan

Economic Research

Menjadi Kota Beradab dengan KAI Commuter

Diperbarui: 23 Agustus 2023   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels/Baarast Project

"Salah satu ciri kota yang beradab itu adalah bukan dari banyaknya kendaraan pribadi, tetapi, banyaknya transportasi publik yang digunakan oleh masyarakatnya " Heru Margianto, Managing Editor Kompas.com

Bicara mengenai moral sebagai masyarakat yang beradab memang tidak terlepas dari bagaimana menyikapi sebuah perubahan.

Itu tercermin dari respons masyarakat ketika munculnya kebiasaan baru yang bersifat "memaksa" demi kebaikan bersama.

Contoh saja ketika terjadi wabah Covid-19 yang mewajibkan masyarakat agar selalu memakai masker guna meminimalisir penyebaran virus.

Alhasil, setelah pemerintah mengumumkan Covid-19 berakhir di Indonesia, masyarakat tak melepas aturan wajib memakai masker begitu saja.

Karena hal itu sudah menjadi kebiasaan apabila keluar rumah, hendaknya memakai masker agar terhindar dari bakteri dan virus yang ada di udara.

Mari mengubah masalah tentang Covid-19 menjadi masalah kemacetan dan polusi udara yang terjadi di area urban/perkotaan.

Untuk mengurangi masalah-masalah tersebut diperlukan juga kebiasaan baru yang dinilai mampu menekan angka kemacetan dan polusi udara akibat banyaknya kendaraan pribadi.

Salah satu solusinya adalah menerapkan kebiasaan baru yaitu naik transportasi publik.

Transportasi publik dinilai mampu menekan kemacetan dan juga polusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline