Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Khoirul Rifai

Departemen Fisika, Universitas Negeri Malang

Sinergi UM dan SMKN 1 Kademangan Hadirkan GEOQUAL untuk Pertanian Cerdas Berkelanjutan

Diperbarui: 8 Agustus 2025   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Pengabdian Geofisika UM bersama dengan seluruh suru dan siswa ATPH SMK Negeri 1 Kademangan (Sumber: Arsip Pribadi).

Blitar - Tim Pengabdian Geofisika Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMK Negeri 1 Kademangan menggelar Applied Training of Geophysics selama dua hari (5-6 Agustus 2025). Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Cahyo Aji Hapsoro, M.Si. ini memperkenalkan program GEOQUAL (Geophysical Soil Quality Monitoring), aplikasi berbasis web untuk pemantauan kualitas tanah yang dirancang mendukung pertanian cerdas dan berkelanjutan.

GEOQUAL dikembangkan oleh Tim Geofisika UM, memadukan sensor tanah digital dengan teknologi pemetaan spasial untuk menampilkan kondisi tanah secara real-time. Melalui kombinasi data pH, suhu, dan kelembapan tanah, sistem ini dapat memberikan rekomendasi jenis tanaman yang sesuai, sekaligus menghasilkan laporan cetak lengkap beserta peta lokasi survei.

Kolokium "Petani & Inovasi" dan Pengenalan GEOQUAL 

Rangkaian acara hari pertama (5 Agustus 2025) dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala SMK Negeri 1 Kademangan, Bapak Hadi Sucipto, M.Pd.

"Kami menyambut baik inisiatif dari Universitas Negeri Malang dalam memperkenalkan teknologi monitoring tanah seperti GEOQUAL. Ini adalah langkah nyata bersama dalam menyiapkan generasi muda agar tidak hanya menjadi petani konvensional, tapi menjadi inovator dalam bidang pertanian yang mampu mengambil keputusan berbasis data"

ujarnya dalam sambutan pembukaan. Diikuti dengan penyerahan cinderamata sebagai simbol kolaborasi antara UM dan SMK Negeri 1 Kademangan.

Penyerahan cinderamata oleh Ratika Sekar Ajeng A., M.Pd. (pertama dari kanan) kepada Hadi Sucipto, M.Pd. (kedua dari kanan) (Sumber: Arsip Pribadi).

Kegiatan dilanjutkan dengan kolokium bertajuk "Petani dan Inovasi: Transformasi Peran Generasi Muda Indonesia Menyongsong Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan" yang disampaikan oleh Moch. Khoirul Rifai, M.Si. dari Tim Geofisika UM. Pada sesi ini, seluruh siswa diajak membayangkan pertanian yang bukan lagi sekadar membajak sawah atau menanam bibit secara manual, tetapi memanfaatkan data real-time untuk menentukan langkah terbaik. Mereka diperkenalkan pada bagaimana perubahan iklim, kondisi tanah, dan kebutuhan tanaman bisa diukur secara presisi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keberlanjutan.

Pemaparan materi kolokium oleh Moch. Khoirul Rifai, M.Si. (Sumber: Arsip Pribadi).

Selepas rehat sejenak, sesi pelatihan dilanjutkan dengan pengenalan software GEOQUAL. Rifai memaparkan bahwa aplikasi ini memadukan sensor tanah digital dan pemetaan spasial untuk memberikan gambaran visual kondisi tanah dalam bentuk peta grid. Tak hanya itu, GEOQUAL dapat memberikan rekomendasi tanaman yang cocok berdasarkan kombinasi pH, suhu, dan kelembapan tanah, plus laporan cetak lengkap.

Untuk memantapkan pemahaman, Firman Qashdus Sabil (Anggota Mahasiswa Tim Pengabdian Geofisika UM) memandu siswa membuat dummy data dan mengujinya di GEOQUAL. Mereka mencoba menginput data, membaca visualisasi, dan menafsirkan hasilnya. Bagi sebagian besar siswa, ini adalah kali pertama mereka melihat teknologi seperti ini bekerja.

Firman Qashdus Sabil memaparkan fitur-fitur GEOQUAL dan analisis yang diperoleh dari sistem (Sumber: Arsip Pribadi).

Pengambilan Data Lapangan dan Simulasi Data 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline