Lihat ke Halaman Asli

Miske Alya Naila Fashli

Universitas Bina Nusantara

Begini Dampak Gila Kerja

Diperbarui: 9 Januari 2023   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Stres Akibat Gila Kerja. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Pernahkah mendengar istilah gila kerja? Gila kerja adalah salah satu budaya yang juga disebut  dengan hustle culture dengan dampak yang tergolong berbahaya. Dewasa ini, hustle culture marak terjadi di  kalangan remaja, khususnya mahasiswa. Kejadian ini disebabkan oleh sebagian mahasiswa yang merasa  mereka tertinggal jika tidak mengikuti tren terkini atau juga disebut FOMO (Fear of  Missing Out). 

Istilah lain dari gila kerja juga dapat disebut dengan workaholic. Orang dengan kebiasaan bekerja  secara gila atau disebut perilaku hustle culture ini biasanya akan bekerja dengan memaksakan  diri melampaui batas dan berakhir pada perubahan gaya hidup. Bagi seorang workaholic, tiada  hari tanpa kerja.

Ilustrasi Gila Kerja Akibat Dikejar Deadline Pekerjaan. Sumber: Shutterstock.com

Perilaku hustle culture memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan dan lingkungan  sosial. Beberapa orang mengeluhkan dampak hustle culture pada kesehatan mental mereka.  Seseorang dengan aktivitas gila kerja akan cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang  lain saat mereka gagal. Aktivitas ini jika dilakukan secara terus menerus dapat mengakibatkan  krisis percaya diri. Dampak lain yang mungkin dapat terjadi adalah pola makan dan tidur yang  tidak teratur karena harus mengerjakan pekerjaan dengan overtime atau waktu yang berlebih  sehingga waktu untuk istirahat menjadi berkurang. 

Dilansir dalam BASRA , aktivitas overwork dalam keadaan parah dapat menyebabkan gagal  jantung. Ketika seseorang mengalami overwork (terlalu banyak bekerja) maka akan terjadi  peningkatan beban yang berlebihan, melampaui beban normal jantung semestinya. Penting untuk  menjaga kesehatan tubuh utamanya organ jantung. Salah satu caranya adalah dengan mengubah  pola hidup. Atur waktu untuk bekerja, istirahat, dan melakukan aktivitas lain yang bermanfaat  seperti olahraga. Selain itu juga perlu mengonsumsi makanan bergizi. 

Selain itu, stres akibat tekanan kerja dapat diantisipasi dengan beberapa  cara di antaranya membuat daftar pekerjaan setiap pagi, lebih fleksibel terkait waktu kerja, tidak  berlebihan dalam bekerja, membuat batasan ekspektasi pada atasan melalui diskusi target  pekerjaan. 

Itulah beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mengantisipasi dampak buruk dari perilaku  gila kerja. Semoga kita dapat memanajemen waktu dengan baik sehingga dapat dijauhkan dari  stres kerja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline