Lihat ke Halaman Asli

Misbahuddin Moerad

Dosen, Traveling dan Pendaki

Kaibon: Keraton untuk Ibu Tercinta, Bukan Buat Rebutan Tahta

Diperbarui: 12 Oktober 2025   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berfose dulu./Koleksi: Misbah Moerad."

Kaibon: Keraton untuk Ibu Tercinta, Bukan Buat Rebutan Tahta

Kalau biasanya keraton dibangun buat raja atau sultan, Keraton Kaibon justru beda. Ini keraton dibangun khusus buat Ratu Aisyah, ibunda Sultan Syaifudin, sebagai bentuk cinta dan penghormatan. Jadi kalau ada yang bilang "anak mama," Sultan Syaifudin ini bisa jadi role modelnya.

Keraton Kaibon dulunya megah, lengkap dengan gerbang utama, ruang pertemuan, dan taman. Tapi sekarang yang tersisa adalah reruntuhan yang tetap cantik. Kami datang pagi-pagi, dan suasananya sunyi, adem, dan penuh nuansa reflektif. Cocok buat kontemplasi, atau sekadar duduk sambil mikir, "Kapan terakhir kali kita bilang sayang ke ibu?"

"Manjat dulu./Koleksi: Misbah Moerad."

Tembok-tembok batunya masih berdiri kokoh, meski banyak yang sudah lapuk. Ada gerbang besar yang jadi spot foto favorit, dan lorong-lorong yang bikin kita berasa lagi syuting film sejarah. Anak-anak sempat main petak umpet di balik tembok, dan saya sempat duduk di sudut sambil bilang, "Ini tempatnya kayak punya aura tenang, ya."

"Luas..../Koleksi:Misbah Moerad."

Yang menarik, keraton ini punya arsitektur campuran Jawa dan Eropa, dengan tata ruang yang menunjukkan betapa pentingnya peran sang ibu dalam pemerintahan. Tapi sayangnya, keraton ini sempat dihancurkan oleh Belanda saat konflik terjadi. Jadi sekarang, yang tersisa adalah puing-puing yang menyimpan banyak cerita.

"Penampakan sisa-sisa./Koleksi: Misbah Moerad."

Meski begitu, Kaibon tetap jadi tempat yang layak dikunjungi. Bukan cuma buat foto-foto, tapi juga buat belajar sejarah dan merenungi makna cinta keluarga. Dan tentu saja, buat update status: "Lagi di Kaibon, belajar jadi anak berbakti."

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline