Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Robohnya Langit Kami

Diperbarui: 27 Mei 2018   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kami mengasapinya tiada henti dengan bisa berbahaya.  Melalui gumpalan hitam sepekat malam.  Bergulung-gulung merobek tipisnya langit.  Membuat lubang menganga di mana-mana.  Tanpa satupun cara untuk menambalnya.

Meneroboslah segala bentuk perih, pedih dan kesakitan yang membakar.  Menumbuhkan ribuan kecemasan akan kabar.  Bahwa bumi akan kehilangan banyak akar. 

Robohlah langit kami

Menjadi serpihan duri

Tajam dan menusuk

Sampai kedalaman tulang rusuk

Burung-burung Gagak

Menghitamkan sayap-sayapnya

Dengan jelaga hasil cerobong pabrik

Di nyaris separuh dunia

Burung-burung Nazar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline