Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Jendela Sudah Terbentang Ketika Bayanganmu Datang

Diperbarui: 21 Agustus 2017   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begini, terus terang ini bukan puisi.  Aku hanya coba membahasakan hati.  Di malam yang dipenuhi sajak sajak mengarungi andai.  Seperti perahu bercadik di lautan sedang berpesta badai.

Berlompatannya masa ketika kata kata hanya sebatas wakil dari mata. Sebenarnya bukanlah disengaja.  Itu adalah jarum dalam jerami yang terlempar ketika seharusnya untuk menjahit berani.  Jadi janganlah salah sangka lalu membakar semua dalam panasnya api.

Jendela sudah terbuka sejak lama.  Terbentang lebar selebar kawah yang sedang memangsa magma.  Waktu bayanganmu datang, jam pengingat lalu berdentang.  Ini pastilah tentang sesuatu yang hilang.

Jadi, untuk apalagi bersedih hati.  Bahagia itu tidak pernah datang sendiri.  Dia menunggu untuk dicari.

Bogor, 20 Agustus 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline