Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Senyap

Diperbarui: 18 Juli 2017   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Udara di negeriku mendadak pergi

Jengah membaui betapa keruhnya mimpi

;senyap segera merapat.  Melipat semua pat gulipat.

Para pendekar tersisa turun berselempang kelewang

Bukan hendak ayunkan benda tajam

Tapi sodorkan belati untuk harakiri

;senyap menghampiri tergesa gesa.  Memberi geretan untuk nyalakan api.

Terbakar hampir seruang dada

Gaduh kirimkan teluh

Segala keluh akhirnya menjadi tertuduh

;senyap terbata bata.  Isaknya terdengar hingga batas neraka.

Senyap bukanlah maklum

Tapi ramai yang telah dihukum

Jakarta, 17 Juli 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline