Anda mungkin memimpikan pasangan anda seperti seorang model yang tampan atau cantik versi anda. Atau anda menginginkan kisah asmara anda seperti jalan cerita novel yang romantis. Hal tersebut tidak salah, namun menjadi tidak baik bila anda memaksa pasangan anda menjadi apa yang anda inginkan tanpa memahami keadaan.
Bisa jadi anda adalah tipe orang yang selalu menuntut pasangan untuk menjadi lebih baik, padahal anda sendiri yang tidak menjadi baik.
Anda meminta pasangan anda untuk tidak terlambat menghadiri pesta, tetapi anda tidak memahami bahwa rumah pasangan sangat jauh dan anda tidak menjemput dia. Perumpamaan ini layaknya anda yang selalu menuntut lebih tanpa memahami pasangan anda.
"Tidak mungkin saya yang membuat pasangan saya pergi. Kan saya mencintai dia."
Ungkapan ini seringkali terlintas di benak saya dan menjadi penyangkalan ketika pasangan menjauh.
Jika dipikir-pikir, ada baiknya bila anda berkaca dan merefleksikan diri anda sendiri. Bayangkan apa yang pasangan anda rasakan ketika anda berbuat suatu hal.
Untuk lebih mudah, anda harus melihat tiga kebiasaan dibawah ini dan bila diantaranya ada yang anda lakukan, anda harus berhati-hati!
1. Emosi Yang Tak Terkontrol
Ketika anda sedang bertengkar dengan pasangan, bisa jadi anda menjadi orang yang akan ngomel, berteriak, dan bertingkah sebagai anak kecil yang merengek-rengek, atau justru diam tanpa berbicara satu kata pun dengan pasangan.
Perlu anda ingat, hubungan anda dengan pasangan didasarkan pada rasa kasih kalian berdua. Maka perlu pemahaman yang baik antar keduanya dalam menyelesaikan permasalahan.
Tak perlu bertengkar dengan emosi tinggi. Namun jaga ego anda, tahan emosi anda dan tidak terfokus untuk menang karena ini bukan kompetisi. Melainkan anda harus memberikan feedback yang solutif bagi permasalahan dan utarakan dengan baik-baik.
Perlu diingat pula bahwa komunikasi menjadi kunci hubungan anda tetap langgeng. Maka jaga komunikasi anda agar tetap hangat.