Lihat ke Halaman Asli

Mia Susilawati

Mahasiswa UMY

Budaya atau Culture dalam Digitalisasi Era Modern di Indonesia

Diperbarui: 11 Maret 2024   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya atau culture adalah serangkaian norma, nilai, kepercayaan, tradisi, dan perilaku yang dipelajari dan dibagikan oleh anggota suatu kelompok atau masyarakat. Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bahasa, agama, sistem sosial, seni, musik, dan teknologi, serta cara individu dan kelompok berinteraksi dengan lingkungan fisik, sosial, dan spiritual mereka. Budaya juga dapat memengaruhi cara individu memahami dunia, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.

Digitalisasi dalam era modern mengacu pada proses mengubah informasi, data, atau proses bisnis menjadi bentuk digital. Ini melibatkan penggunaan teknologi digital untuk mengonversi informasi yang sebelumnya tersimpan dalam format fisik atau analog menjadi bentuk yang dapat diakses, disimpan, dan diproses secara elektronik. Di era modern, digitalisasi telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, berbelanja, dan bahkan cara kita mengakses informasi.

Di Indonesia, keterkaitan antara budaya dan digitalisasi dalam era modern sangatlah kuat dan berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Digitalisasi telah menjadi sarana untuk memperkuat dan melestarikan budaya Indonesia. Melalui platform digital seperti situs web, media sosial, dan aplikasi khusus, masyarakat dapat membagikan informasi, cerita, dan tradisi budaya mereka secara lebih luas dan mudah diakses oleh generasi yang lebih muda. Ini memungkinkan pelestarian warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam, dari seni tradisional, tarian, musik, hingga bahasa daerah.

Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan industri kreatif berbasis budaya. Dengan adanya platform digital untuk distribusi konten seperti film, musik, dan seni rupa, seniman dan pelaku budaya dapat lebih mudah memperoleh pengakuan dan mendapatkan pendapatan dari karya-karya mereka. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dan menghasilkan produk-produk yang mengangkat kekayaan budaya lokal.

Namun, di sisi lain, digitalisasi juga membawa tantangan terhadap keberagaman budaya Indonesia. Dalam menghadapi arus globalisasi digital, ada risiko bahwa budaya-budaya minoritas atau tradisional dapat terpinggirkan atau bahkan terancam punah karena dominasi budaya pop global yang masuk melalui internet dan media sosial. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kebijakan dan strategi yang memperhatikan keberagaman budaya Indonesia dan menjaga keseimbangan antara modernitas digital dengan pelestarian warisan budaya yang berharga.

Secara keseluruhan, keterkaitan antara budaya dan digitalisasi dalam era modern di Indonesia menciptakan peluang besar untuk meningkatkan pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya, sambil juga menghadapi tantangan dalam menjaga keberagaman budaya di tengah arus globalisasi digital. Dengan pengelolaan yang bijaksana dan inklusif, digitalisasi dapat menjadi alat yang kuat untuk memperkuat identitas budaya Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline