Kami berlima---aku, Raka, Leni, Iqbal, Dito---berencana menghabiskan akhir pekan dengan berkemah di hutan lereng Gunung M---tempat yang katanya "belum banyak dijamah orang."
Raka yang paling bersemangat.
"Gak usah lebay," katanya waktu aku tanya soal pantangan di sana.
"Itu cuma cerita warga lokal buat nakut-nakutin."
Kami tiba di sore hari.
Hutan itu... terlalu sunyi.
Tidak ada suara burung.
Tidak ada angin.
Seperti semuanya menahan napas.
Tapi kami tetap pasang tenda.
Malam pun datang.