Lihat ke Halaman Asli

Meti Irmayanti

senang membaca, baru belajar menulis

Bercermin pada Malam dan Sepi

Diperbarui: 6 November 2021   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kredit Foto & Hak Cipta: Wissam Ayoub (Apod Indonesia)

Malam dan sepi berpadu menjadi cermin dari kesendirian ini. Harapmu dan harapku ibarat pualam yang dipecahkan godam waktu. Dipermainkan bahagia dan sedih. Seperti awan yang tertiup badai dan menghilang di cakrawala.

Arjunaku yang cakap meskipun tanpa busur. Karenamu hatiku telah terpanah. Getar asmara berpendar-pendar menyala di jantungku. Mengirim isyarat-isyarat gaib untuk terus menantimu walau sampai di ujung fajar.

Wahai malam dan rembulan jadilah saksi dari janjiku. Takkan kubiarkan sekejappun kenangan luput dari pengharapanku. Akan kutulis larik-larik puisi tentangnya dijantungku untuk mempertahankan harapan yang masih tersisa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline