Lihat ke Halaman Asli

Merita Dewi

Penulis Amatiran

Kenangan Recovery Mangrove di Pesisir Semasa Kuliah

Diperbarui: 6 Mei 2024   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi/Merita Dewi

Semasa saya masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saya cukup menyenangi berbagai kegiatan di luar kelas. Bukan orang dengan tipe kepribadian yang aktif berinteraksi dengan orang lain, tapi lumayan jenuh dan ingin hal baru jika setiap harinya sudah dijejelin dengan berbagai teori mata kuliah.

Terlebih program studi yang saya ambil di bidang sosial, 70% perkuliahan difokuskan dengan teori, tidak ada praktikum di laboratorium tidak juga ada kegiatan rutin di luar ruangan.

Di awal-awal perkuliahan dengan jadwal kuliah yang cukup padat, saya menyempatkan mengikuti organisasi yang kira-kira sesuai dengan minat saya. Selain itu, sesekali saya pun mencari-cari info agenda kampus yang tidak monoton juga tidak yang membutuhkan effort berlebih.

Salah satu kegiatan yang lumayan menyegarkan seperti tampak pada foto utama dalam artikel ini. Saya mengikuti sebuah agenda outdoor yang diadakan oleh pihak BEM Universitas bidang Kemenlingdup. 

Dalam informasi agenda yang disebarluaskan, mereka membuka rekruitmen untuk menjadi relawan. Sepertinya seru, saya pun mengajak lima orang teman untuk mendaftarkan diri di kegiatan ini.

Semula saya masih menerka-nerka bagaimana bentuk kegiatan yang akan saya ikuti ini. Dari namanya 'Recovery Mangrove di Desa Mengkapan', oh kemungkinan seperti menanam bibit pohon pada umumnya pikirku. Nyatanya sungguh di luar ekspektasi saudara-saudara sekalian.

Saat hari H tiba, kami sudah diarahkan untuk berkumpul di sekretariat BEM Universitas pada pukul 06.30 WIB, memakai dresscode merah hitam serta almamater kebanggaan. Di sana, kami masih mengikuti briefing tentang detail dari agenda hari itu dibarengi sarapan roti dan air mineral yang disuguhkan oleh panitia. 

Sekitar pukul 08.00 WIB kami diberangkatkan menggunakan bus polda menuju Desa Mengkapan di Kabupaten Siak. Keren sih kerja panitianya, gak terlalu lama ngaretnya. Pokoknya bukan kaleng-kalenglah.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 3 jam, sampailah kami di desa tujuan. Warga menyambut hangat kedatangan kami, dilanjutkan dengan acara seremonial dan ramah tamah sekitar 1 jam.

Selesai dari acara sambutan bersama warga, kami melaksanakan shalat dzuhur berjamaah bagi yang muslim sedangkan yang lainnya menunggu di lapangan terbuka tempat acara penyambutan tadi.

Shalat dzuhur berjamaah kami diimami langsung oleh Wapresma (Wakil Presiden Mahasiswa) di salah satu masjid desa tersebut. Sebelum shalat dimulai, kakak wapresma mengumumkan bahwa akan melaksanakan dua shalat fardhu sekaligus yakni dzuhur dan ashar yang dijamak. Pertanda kami segenap rombongannya juga harus mengikutinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline