Lihat ke Halaman Asli

Melania Arinka

Belajar sepanjang hayat.

Sragen Sadar Corona, Komunitas Peduli Bumi Sukowati dalam Pandemi

Diperbarui: 28 Oktober 2020   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Instagram/@sragensadarcorona)

SRAGEN- Covid-19 atau Virus Corona sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Semakin hari, jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat. Hal ini tentu membuat kelompok-kelompok masyarakat khususnya kaum muda merasa tergerak untuk saling mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah pandemi.

Gerakan Sragen Sadar Corona (SSC) adalah salah satu contohnya. Komunitas relawan berbasis mahasiswa ini merupakan salah satu bentuk upaya dari putra daerah untuk menyadarkan masyarakat daerahnya akan bahaya Covid-19. 

SSC dibentuk oleh tiga orang mahasiswa asal Kabupaten Sragen, yakni Dhiana Ayu Novitasari dan Mahmudi Islamudin dari salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, serta Nur Fahri dari perguruan tinggi di Kota Surakarta. SSC juga memiliki relawan yang mayoritas merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan beberapa diantaranya adalah komunitas daerah.

SSC dibentuk sebelum kasus Covid-19 muncul di Kabupatan Sragen. Komunitas ini bergerak untuk memberikan informasi, edukasi, maupun bantuan materiel kepada seluruh elemen masyarakat yang terdampak pandemi. 

Selain itu, SSC juga berusaha membantu Pemerintah Kabupaten Sragen dalam menanggulangi wabah Covid-19 serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang secara ekonomi terdampak namun belum terdaftar untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Pada tahap awal sekitar bulan April, koordinator dan para rangers atau sebutan untuk relawan SSC, menampung keluh kesah pedagang dan tukang becak yang terdampak pandemi di area Pasar Bunder Sragen. Selanjutnya kami melakukan pendataan dan menyerahkan proposal kegiatan kepada Pemerintah Kabupaten Sragen. Alhamdulillah dari pihak pemerintah sangat mendukung kegiatan kami", kata Koordinator 2 SSC, Nur Fahri.

Komunitas ini memberikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat area Sragen tentang adanya Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tak hanya sosialisasi secara langsung, SSC juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas melalui media sosial, membuat poster, serta membuka penggalangan donasi yang berupa uang, sembako, masker, APD, dan peralatan penyanitasi tangan. Selanjutnya, hasil donasi akan sepenuhnya disalurkan kepada masyarakat yang terdampak dan membutuhkan.

"Saat ini jumlah relawan sudah lebih dari seratus orang dan SSC akan tetap ada sampai pandemi ini berakhir. Sampai saat ini sudah ada lima sesi sosialisasi dan penyaluran donasi, satu sesi malam atau sosialisasi kepada masyarakat yang bekerja pada malam hari dan para tunawisma, serta sesi spesial kurban", imbuhnya.

Masyarakat dan mahasiswa yang ingin menjadi relawan SSC diwajibkan untuk mengikuti penjaringan dan pelatihan sebelum melakukan aksi sosialisasi. Tujuannya agar para relawan dalam keadaan baik saat memberikan edukasi kepada masyakarat. Penjaringan dan pelatihan ini diantaranya cek kesehatan, pembekalan, serta pembagian kelompok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline