Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Dua Hari Raya Duduk Sebangku di Bawah Langit yang Sama

Diperbarui: 13 Mei 2021   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Pixabay/Willi Heidelbach via wowkeren.com

Dua hari raya, tetiba berjumpa
duduk sebangku di deretan angka almanak
disinari mentari yang sama
dinaungi langit yang sama

Dua hari raya, sama-sama berkisah tentang langit
tentang pemujaan kepada Langit di atas langit
tentang kisah yang tinggi melangit
tentang Sang Raya yang melampaui langit

Yang satu bercerita tentang kemenangan,
sebuah pencapaian tertinggi karena Sang Langit
Yang lain bercerita tentang kenaikan,
sebuah kepergian Sang Langit ke atas Langit

Dua hari raya, duduk sebangku di bawah langit yang sama
tetiba merunduk memandang kepada tanah
yang diinjak dua pasang kaki
Tanah yang sabar dan rela diinjak

Dua hari raya adalah juga kisah tentang tanah
Titik rendah di alam nyata, titik kerendahan hati
Tentang kerelaan ucap maaf dan memberi maaf
Tentang ketulusan mengasihi, mencipta damai sejahtera

Dua hari raya
Dua kesadaran
Tentang kuasa Sang Langit
Tentang kerendahan tanah

Tentang Firman Sang Langit
dan
Tentang tanah yang akan kembali menjadi tanah!


Ah kawan, 
langit kita bertabur polusi 
tanah kita bertabur sampah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline