Lihat ke Halaman Asli

Papandayan Watermelon

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14144002051194190396

Cerita ini berawal dari ajakan dari salah seorang teman penulis yang menginginkan menghabiskan waktu weekend-nya dengan kemping di salah satu gunung di wilayah Garut yaitu Gunung Papandayan.

So, pulang dari kantor setelah berkemas dengan barang perlengkapan standar pendakian gunung kami pun menuju Terminal Kampung Rambutan, dari sini kami naik bus menuju Garut dengan ongkos per orangnya Rp 42000

Kami tidak turun di Terminal Guntur tapi tepat di depan sebuah tempat karaoke Sigobing yang lokasinya sebelum lingkar tarogong. Dari situ kami dijemput oleh mobil pick up yang sudah dicharter sebelumnya dengan tarif Rp 300000 sampai ke Camp David.

Kami sempat berhenti terlebih dahulu di Pasar Samarang untuk berbelanja kebutuhan logistik yang dirasa masih kurang. Selain logistik kami juga membeli sebuah semangka untuk dimakan nantinya pada saat kami sampai di Papandayan.

Jam 05.30 sampailah kami di Camp David dimana saat itu suasananya masih sepi dari pengunjung. Saat itu hujan turun disertai dengan angin yang cukup kencang membuat tubuh terasa sangat kedinginan oleh karena itu kami masuk ke dalam warung yang terdapat di Camp David, biasanya warung – warung disana menyediakan tempat bagi pendaki yang ingin beristirahat, tidak usah bayar cukup dengan membeli makanan atau minuman hangat saja di warung tersebut.

Jam 08.45 hujan telah mereda, akhirnya kami memulai pendakian ini, dari Camp David berjalan sebentar sampailah kami di kawah Papandayan yang masih aktif itu dan menyemburkan asap dengan aroma belerang yang menyengat, kami pun sudah siap dengan masker untuk mengatasi hal tersebut.

Menuju Kawah

1414400271343241839

Berjalan di Kawah

Setelah kawah nantinya kita akan dihadapi oleh simpang dimana ke kiri adalah jalur ke Pondok Salada melewati hutan mati (lebih cepat waktu tempuh cuma terjal) atau ke kanan melewati jalur resmi (lebih lama waktu tempuhnya tapi landai dan aman). Kami ambil ke jalur kanan, jalan landai kemudian turun melewati sungai kemudian jalan menanjak lagi, karena hujan kami harus hati – hati karena jalur menjadi licin.

1414400327400280838

Jalan Landai Setelah Kawah

1414400359629751507

Jalan Turun Lalu Melewati Sungai

1414400675758219183

Jalur menanjak dan licin

Sampailah kami di Pos Gober Hut dimana rombongan pendaki harus melapor ke pos itu kepada petugas jaga sebelum memasuki Pondok Salada.

14144003941905449478

Lapor di Pos Gober Hut

3 jam mendaki sampailah kami di Pondok Salada, tempat untuk mendirikan tenda di Papandayan dan memang harus disini karena dilarang mendirikan tenda di Tegal Alun. Kami bekerja sama mendirikan tenda sebanyak 4 buah dan sebuah bivak untuk tempat memasak.

14144004302014040149

Pondok Salada

Pagi harinya kami beranjak menuju Tegal Alun, suatu tempat dimana kita bisa melihat rimbunnya edelweiss, untuk sampai kesana kita harus melewati hutan mati kemudian tanjakan terjal yang disebut Tanjakan Mamang. Setidaknya dibutuhkan 1 jam perjalanan untuk sampai Tegal Alun dari Pondok Salada.

Ketika sampai di Tegal Alun kami memotong Semangka yang kami beli kemarin kami pun makan dengan lahap semangka yang berasa manis itu. Selain makan semangka kami juga sangat menikmati indahnya edelweiss yang saat itu bunga sedang bermekaran.

14144005882051391913

Potong Semangka

14144006151402437788

Narsis Pakai Semangka

Setelah 1,5 jam bermain di Tegal Alun kami pun turun kembali ke Pondok Salada. Membuat makan siang lalu makan kemudian membereskan tenda dan perlengkapan lalu kami turun kembali ke Camp David.



Sungguh pendakian yang menyenangkan

Biaya untuk pendakian ini adalah sebagai berikut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline