Lihat ke Halaman Asli

Mayangamanda

Mahasiswa

Tragis, Kasus Bunuh Diri Pada Siswa SD Kecewa Karena HP-nya Disita Orangtua

Diperbarui: 1 Januari 2024   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang siswa SD ditemukan tewas gantung diri dikamarnnya Kejadian ini terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah. Peristiwa ini sangat menghebohkan warga setempat dan menjadi berita yang viral di media sosial.

Tewas nya anak kelas 5 SD yang berusia 10 tahun ini, disebabkan karna HP nya dista oleh orang tua nya. Korban marah dan lari ke kamar nya kemudian mengunci pintu, lalu saat sore hari, ketika sang ibu mengetok pintu dan hendak membangunkannya untuk berangkat ngaji, korban tidak merespon. Lalu sang ibu mengintip lewat jendela, dan mendapati anak nya sudah jatuh di lantai dengan kain yang masih menempel di leher.

Sang ibu berteriak dan mencari bantuan. Korban lalu di larikan ke puskesmas terdekat, namun sudah terlambat. Korban di nyatakan sudah meninggal dunia. Hal ini menjadikan hal yang sangat memprihatinkan dikalangan masyarakat, peristiwa ini terjadi karena emosi sesaat anak tanpa bisa memikirkan akibatnnya. 

Dalam hal ini seorang anak perlu perhatian yang lebih ekstra, orang tua juga harus lebih peka, apalagi disini anak ini mengalami kecanduan gadget yang bilamana kemauannya tidak sesuai dia akan melakukan agresivitas baik pada orang lain ataupun diri sendiri.

Kemajuan teknologi memang sangat menguntungkan diberbagai bidang namun pada suatu aspek tertentu bisa merugikan, contohnya bisa menyebabkan Kecanduan gadget, apalagi kecanduan gadget pada anak-anak dapat merusak kesehatan mereka, baik secara fisik maupun psikis. Ke tidak setimbangan emosi, membuat seseorang menjadi mudah marah dan malas melakukan aktivitas. Orang tua perlu memberikan arahan bagaimana cara menggunakan gadget secara bijak.

Teori bunuh diri kognitif mencakup berbagai pendekatan untuk memahami faktor kognitif yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk bunuh diri.

 Beberapa teori tersebut berupaya menjelaskan bagaimana pemikiran, persepsi, dan pemikiran individu dapat berperan penting dalam proses ini.

Berikut adalah beberapa teori kognitif terkait: 

"Teori Kognitif Aaron Beck" Aaron Beck mengaitkan kognisi negatif atau distorsi kognitif dalam perkembangan depresi, mengembangkan teori bunuh diri kognitif untuk menyelidiki peran tersebut dari Risiko bunuh diri menekankan bunuh diri.Beck mengatakan orang yang cenderung bereaksi sangat negatif terhadap kehidupan berisiko lebih tinggi  mengalami depresi berat dan pikiran untuk bunuh diri.

"Teori Kognitif Thomas Joyner" Thomas Joyner mengajukan teori ketidakmampuan bunuh diri (teori psikologis interpersonal tentang perilaku bunuh diri).

 Teori ini mengemukakan bahwa tiga faktor utama  dapat menyebabkan risiko bunuh diri: tidak merasa berani untuk bunuh diri, lemahnya hubungan interpersonal, dan perasaan terisolasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline