Lihat ke Halaman Asli

MEX MALAOF

Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Penghasilan Kita, Bukan Penghasilanku atau Penghasilanmu

Diperbarui: 23 Desember 2020   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jaman Sudah Berubah

Pada umumnya, dan memang seharusnya, yang bekerja dan menghasilkan uang untuk menafkahi kebutuhan hidup seluruh anggota keluarga adalah seorang suami. Seorang isteri bertugas dan bertanggung jawab untuk mengatur penggunaannya agar efisien dan efektif sesuai kebutuhan agar cukup bagi semua anggota keluarga.

Akan tetapi, pada jaman sekarang, tak jarang ditemukan bahwa seorang isteri juga turut bekerja untuk membantu menambah penghasilan suami. Ada isteri yang menjadi pegawai negeri, bekerja pada perusahaan-perusahaan tertentu, membuka usaha offline atau online dan lain sebagainya, sehingga dari pekerjaan-pekerjaan demikian, ada yang penghasilannya jauh lebih besar daripada seorang suami. 

Tak Perlu Minder

Menjadi pertanyaan adalah apakah seorang suami harus minder karena penghasilannya lebih kecil dari isterinya? Tak dapat dipungkiri bahwa itu pastilah ada. Akan tetapi, apakah perlu tenggelam dalam situasi itu dan membiarkan diri terpuruk? Tidak. Hidup sebagai suami-isteri merupakan suatu panggilan untuk saling melengkapi dalam segala hal termasuk bekerja sama dalam mencukupi kebutuhan keluarga.

Tidak ada istilah penghasilanku, penghasilanmu. Hartaku atau hartamu. Gajiku atau gajimu, dan lain sebagainya. Yang ada adalah semua itu milik bersama. Keadaan penghasilan isteri yang lebih besar daripada penghasilan suami, harus dilihat dari sudut pandang yang berbeda dan disyukuri sebagai rahmat, berkat, dan cara Tuhan untuk kita dapat melakukan sesuatu yang baik, seperti berderma atau beramal kepada yang berkekurangan.

Yang Harus Dilakukan

Ketika penghasilan seorang isteri lebih besar daripada seorang suami maka:

1. Rencanakan Keuangan Bersama

Ketika terjadi bahwa penghasilan isteri lebih besar dari seorang suami maka, cobalah untuk merencanakan keuangan keluarga secara bersama. Dengan demikian, akan hilang kesan masing-masing mengatur penghasilan sendiri. Pengelolaan keuangan keluarga harus dilakukan secara bersama-sama bukan terpisah-pisah. Tentu butuh komunikasi yang baik untuk menentukan siapa yang harus bertanggung jawab menjadi bendahara dalam keluarga.

2. Satukan Gaji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline