Lihat ke Halaman Asli

Arofiah Afifi

Guru Paud.

Memaafkan tapi Tidak Melupakan

Diperbarui: 6 September 2022   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar:stipsi.ac.id

Sahabat Kompasianer. Kita semua pasti pernah merasakan sakit hati, mulai dari yang ringan sampai sakit hati berakhir dendam, karena saking sakitnya hati ini dilukai oleh seseorang.

Namun alangkah bijaknya, kita dianjurkan dan diajarkan untuk menjadi pemaaf, karena sesungguhnya kita pun pasti pernah menyakiti orang, maka saling memaafkan adalah sebuah solusi yang baik.

Akan tetapi bagaimana dengan sebuah rasa sakit, yang amat dalam sampai tak bisa melupakan meski sudah memaafkan? Banyak istilah mengatakan memaafkan bukan berarti melupakan. Namanya juga manusia biasa yang penuh keterbatasan sepakat tidak ?. 

Nah berbicara tentang memaafkan tapi tidak melupakan, mengingatkan saya sebuah kisah Rosull Allah.

Adalah sahabat Wahsyi bin Harb radhiyallahu 'anhum sebelum beliau masuk islam, ia mendapatkan bekas si gagak hutan, seorang budak yang cerdas dalam strategi perang dan memperhitungkan kelemahan lawa. 

Dalam perang Uhud, dialah orang yang telah berhasil membunuh paman tercinta Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi yang gagah setiap kali berperang pasti menggentarkan para musuh. Gugurnya sang singa Allah betul-betul membuat hati baginda nabi sangat bersedih.

Selepas Fathu Makkah, ( pembebasan Makkah ), Wahsyi yang melarikan diri ke Thaif akhirnya memutuskan untuk menyerahkan dirinya dan menyatakan keislamannya. 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam memanggil Wahsyi dan menyuruhnya menceritakan bagaimana ia membunuh Hamzah di Medan Uhud. Mendengar kisah Wahsyi akan pembunuhannya terhadap paman tercintanya Hamzah, raut wajah Nabi shalallahu alaihi wa sallam berubah lalu berkata:

"Celaka dirimu wahai Wahsyi jangan lagi kau tampakkan wajahmu di hadapanku. Setelah hari ini aku tidak ingin melihatmu lagi."

Dan Wahsyi pun tahu diri, sejak saat itu Wahsyi, meskipun selalu ada di dekat RosullAllah namun tidak pernah menampakan diri dihadapan Rosul. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline