Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Buah Merah, yang Unik di Majapahit Travel Fair

Diperbarui: 14 Agustus 2016   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah Merah yang unik dan langkah (dok.pri)

Majapahit Travel Fair di convention hall, Grand City Surabaya merupakan pameran pariwisata terbesar yang diikuti berbagai daerah di Jawa Timur sedianya telah digelar pada 14 – 17 April yang lalu itu menjadi ajang promosi bagi potensi wisata sebagian daerah di Indonesia sebab peserta bukan hanya berasal dari wilayah Jawa Timur.

Satu hal yang sangat menarik perhatian pengunjung pameran tak terkecuali kami ialah keberadaan Buah Merah yang dipajang di stan milik Kabupaten Bawean, Jawa Timur. Buah Merah oleh masyarakat Bawean juga disebut Buah Surga entah mengapa dinamakan demikian. Belum ada informasi yang jelas mengenai apa manfaat, kandungan nutrisi dan bagaimana teknik bercocok tanamnya. 

Buah yang warna kulitnya ungu kemerahan itu kini termasuk langkah karena populasinya semakin berkurang dari tahun ke tahun. Menurut cerita penjaga stan, Buah Merah hanya bisa ditumbuh-kembangkan di daerah Bawean. Pernah suatu ketika dicoba untuk dikembangkan di daerah lain, tanaman Buah Merah itu bisa tumbuh dewasa namun tak bisa berbuah.

Kami penasaran dan ingin mencicipi seperti apa rasa Buah Merah itu. Wow… ternyata rasanya mirip Apel Washington, tekstur buahnya halus, empuk (Jawa = medhuk), manis tapi sedikit sengir. Salah seorang pengunjung pameran sempat nyletuk dan mengatakan kalau Buah Merah itu mirip Buah Mentega yang tumbuh di daerahnya. Pengunjung lain menyatakan kalau Buah Merah sepintas daging buahnya seperti buah sukun yang biasa kita temukan di daerah pedesaan.

Kabupaten Bawean sengaja menampilkan Buah Merah sebagai salah satu potensi yang layak dikenalkan kepada masyarakat luas karena buah itu unik dan langkah. Sayangnya belum ada penelitian lebih lanjut mengenai buah itu. Sayang bila anugerah alam itu menjadi lenyap (langkah dan akhirnya punah) gegara masyarakatnya kurang peduli dengan potensi buah itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline