Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Wow..Sembur Api, Ngeri tapi Asik

Diperbarui: 6 September 2019   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video. Sumber ilustrasi: Freepik


Kesenian tari Kuda Lumping atau Jaran Kepang (jaranan) menjadi semakin menarik bukan hanya gaya tariannya yang dinamis dan memberi kesan gagah. Lebih dari itu, di dalamnya terdapat unsur-unsur magis dan mistis yang melibatkan sesajen, dukun (pawang), pagar gaib, kemenyan atau lidi hio (yuswa).

Kabarnya, selain aksi sang dukun yang sedang komat-kamit membacakan mantra, membakar kemenyan (lidi hio) dan menyiapkan sesajen, permainan cambuk yang menghantam tanah dan alunan gendang (kendang) yang menghentak-hentak menjadi sarana untuk memasukkan roh gaib ke dalam raga sang pemain kuda lumping.

Akhirnya sang pemain kuda lumpingpun menjadi "trance" (trens) alias kesurupan (Jawa = ndadi) dan bisa beratraksi aneh-aneh di luar batas yang dilakukan penari biasa, seperti : makan beling semprong, makan ayam hidup dan lainnya.

Bagi sebagian orang tentu atraksi unik itu dianggap "horor" (menakutkan) jadi bukan hanya karena melihat hantu atau dedemit saja.

Kesenian tari Kuda Lumping biasanya menjadi tontonan menarik saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI seperti pada tujuh belasan yang baru lalu. Atau biasanya digelar saat ada hajatan sebagai hiburan untuk para tamu yang hadir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline