Lihat ke Halaman Asli

Asian Games 2018, Kritikan Jordania, dan Dilema Pencak Silat

Diperbarui: 8 September 2018   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga pencak silat. (Dok. Pribadi)

Asian Games 2018 baru saja usai. Indonesia telah sukses sebagai tuan rumah, sekaligus peserta. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasil menyelenggarakan Asian Games dengan lancar, dan mendapat pujian. Sebagai peserta, Indonesia berhasil menduduki peringkat keempat dengan raihan 98 medali, masing-masing 31 emas, 24 perak dan 48 perunggu.

Raihan medali dan posisi Indonesia di Asian Games 2018 ini merupakan yang terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan di Asian Games.

Namun eforia Indonesia atas keberhasilan itu mulai sedikit terusik. Dominasi emas Indonesia di cabang pencak silat Asian Games 2018, yang baru saja berakhir, dipertanyakan oleh Dewan Olimpiade Yordania (JOC).

Sekjen JOC, Nasser Majali, dalam wawancara dengan situs olahraga insidethegames, mengatakan medali emas dari pencak silat "tidak punya nilai".

"Saya paham negara tuan rumah biasanya ingin unjuk kekuatan, ini berlaku juga untuk Olimpiade. Tapi jika saya adalah pihak yang menentukan, jelas saya tidak akan menempuh cara itu, saya tidak akan memasukkan cabang olahraga nasional," kata Majali

Di Asian Games 2018, Indonesia meraih 31 medali emas, 14 di antaranya didapat dari pencak silat, cabang olahraga yang masuk ke Asian Games atas permintaan Indonesia sebagai tuan rumah, dan kemungkinan tidak akan lagi dipertandingkan di Asian Games mendatang.

Selain Jordania, Iran juga melontarkan kritik senada . Iran memprotes tindakan Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang mengakui pencak silat di Asian Games 2018 sebagai hadiah terhadap Indonesia.

Seperti dilansir dari media Iran, en.mehrnews.com, Presiden Komite Olimpiade Nasional Iran (NOC), Reza Salehi Amiri menyatakan, pencak silat merupakan cabang olahraga yang tidak dikenal dan hanya dipraktikkan oleh sekelompok kecil negara di Asia.

Presiden OCA, Sheikh Ahmed, sendiri telah memberikan tanggapan atas protes Iran dengan pernyataan yang kurang meyakinkan, kata Reza Salehi Amiri.

"Hak istimewa semacam ini juga akan diberikan kepada Iran jika pertandingan diadakan di negara itu," kata Sheikh Ahmed.

Dilema pencak silat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline