Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Hati-Hati, Pelajari Bagaimana Cara Mengelola Pikiran dengan Baik dan Benar

Diperbarui: 8 Juli 2021   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: www.theconversation.com

Pikiran adalah sebuah pintu penting bagi manusia. Jika pintu ini dibuka tanpa 'filter' maka akan sangat berbahaya bagi tubuh. Percaya atau tidak, pikiran bisa menjadi sumber asupan gizi bagi tubuh secara psikologis. Ia mampu merusak tubuh lebih cepat dari yang lainnya.

What you think is who you are

Dalam konteks kesehatan, pikiran bahkan akan lebih mampu merusak tubuh jauh lebih cepat dari makanan beracun sekalipun. Sifat buruk seperti emosi dan pemarah berakar dari sumber pikiran, sama seperti depresi dan cemas. Secara medis sumber pikiran negatif atau buruk akan berdampak bagi hilangnya fungsi imun tubuh yang menyebabkan gagalnya fungsi organ-organ penting dalam tubuh. Tubuh kita diciptakan oleh Allah sudah lengkap, bahkan sangat lengkap. Tapi, perlu dipahami, jika kita tidak mampu mengelola pikiran dengan benar maka fungsi kemampuan tubuh untuk bekerja secara normal akan terganggu dan memberikan efek fatal bagi manusia.

Kebiasaan seseorang dalam berinteraksi, lingkungan, buku bacaan, dan tontonan akan secara perlahan membentuk pola pikir yang nantinya akan berubah menjadi 'belief' atau kepercayaan, seterusnya akan menjadi kepribadian. Nah, dari sini 'pintu' yang kita buka akan membentuk kita menjadi seseorang yang condong memiliki 'positive thinking' atau 'negative thinking'.

1. Biasakan Membaca Hal yang Bermanfaat

Membaca adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Namun, dalam memilih bacaan perlu dipertimbangkan dua hal, pertama: apakah buku atau sumber bacaan yang akan dibaca akan memberikan manfaat atau tidak. kedua: pilih bacaan yang memberi dampak positif bagi kita, baik untuk menambah wawasan atau memperlajari hal baru.

Dengan banyaknya buku yang beredar saat ini, alangkah baiknya mempelajari latar belakang penulis agar kita bisa memilih sumber bacaan yang lebih terfokus dan terarah. Sumber bacaan ini memiliki poin penting untuk membentuk pola pikir, jadi arahkan pikiran kita untuk fokus pada bacaan yang memiliki manfaat nyata bagi kita.

2. Hindari Mengkonsumsi Media Sosial secara Berlebihan

Dengan adanya media sosial, ruang gerak seseorang tidak lagi terbatas. Hal ini berdampak pada banyaknya sumber informasi yang masuk ke 'pintu' pikiran tanpa jeda. Jika tidak dikontrol maka akan sangat berbahaya secara jangka panjang. Facebook, instagram, WA saat ini menjadi sumber informasi terbesar yang 'memakan' waktu manusia setiap menitnya.

Kemampuan mengontrol diri untuk mengakses media sosial sangatlah diperlukan. Hindari mengkonsumsi bacaan yang tidak penting atau negatif saat aktif di media sosial. Selain itu, batasi waktu berselancar di media sosial cukup 1 jam saja perhari atau cukup 2-3 kali dalam seminggu. Sebaliknya, sibukkan diri untuk membaca hal-hal yang lebih bermanfaat untuk mengembang skill tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline