Saya adalah satu di antara Gen Y, generasi yang pada tahun 2017 ini menginjak usia antara 20 hingga 39 tahun. Kabarnya, penduduk Indonesia yang masuk pada generasi kategori ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai 82,5 juta. Banyak banget ya?
Nah, menurut riset dari Nielsen, Gen Y inilah salah satu generasi yang cenderung memilih sesuatu yang berbasis online dalam kehidupan sehari-harinya. Tak hanya berkomunikasi hingga berjual beli, kini mencari berita dan informasi pun saya lakukan secara online, yaitu dengan mengakses aplikasi berita melalui smartphone. Bagi saya, keberadaan aplikasi berita itu memang membuat akses informasi semakin terasa cepat dan up to date.
Pilah-pilih Portal Berita itu Sangat Perlu
Memang benar sih, kata sebagian orang, segala yang berbau internet itu ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi berdampak positif dan di sisi lainnya berdampak negatif. Maka dari itu, kita harus benar-benar bijak dalam memanfaatkannya, termasuk ketika menggunakan internet untuk mencari berita atau informasi. Sebagaimana fenomena yang cukup memprihatinkan saat ini, yaitu kabar hoax yang kian bergentayangan di dunia maya.
Kalau kita tak pandai dalam memilah-milih portal berita, maka hampir bisa dipastikan tiap hari kita akan ‘sarapan’ dengan yang namanya berita hoax. Lebih bahaya lagi jika kita sering berbagi ‘sarapan’ berita hoax tersebut kepada orang lain melalui berbagai media sosial. Akibat buruk dari berita hoax ini sangatlah besar, mulai dari pembunuhan karakter, penyesatan opini publik, hingga perselisihan antar sesama. Bahkan berita hoax itu juga bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Sungguh mengerikan!
Berita hoax memang berbahaya (Source: https://i.ytimg.com)
Oh ya, berbicara tentang berita hoax, saya sendiri punya sebuah pengalaman pahit masa lalu yang membuat saya menyesal hingga sekarang. Ceritanya, karena tidak sempat mengecek keakuratan sebuah berita, tanpa sengaja saya membagikannya di sebuah grup WhatsApp alumni SMA. Niatnya sihberbagi informasi, tapi usut punya usut, ternyata berita itu tidak benar. Nah, karena menyangkut sebuah hal yang prinsip, seketika itu grup WA pun memanas. Singkat cerita, banyak anggota grup yang saling bermusuhan satu sama lain. Bahkan beberapa teman juga keluar dari grup WA.Beberapa waktu setelah itu, saya pun meminta maaf pada semua teman-teman. Memang mereka memaafkan, tapi nyatanya pengalaman pahit itu masih membekas hingga kini. Semacam rasa traumatik inilah yang kemudian menjadikan pembelajaran bagi saya untuk lebih selektif dalam memilih platform digital yang menyajikan berita dan informasi secara online. Hingga akhirnya Google Play mempertemukan saya dengan sebuah aplikasi penyedia konten informasi dan berita yang anti hoax, yaitu Kurio.
Sudah Kenal dengan Kurio?
Kurio merupakan salah satu aplikasi buatan anak negeri yang kegunaannya adalah untuk membaca informasi dan berita secara online. Aplikasi ini menyatukan berbagai konten dari portal-portal berita, media, hingga blog penyedia konten. Jadi, kalau boleh saya katakan, aplikasi ini ibarat ‘koran digital’ yang mengumpulkan beberapa informasi dan berita dari sumber yang terpercaya.
Nah, untuk memanfaatkan aplikasi ini sebagai ‘koran online’ caranya sangatlah mudah. Cukup dengan beberapa langkah saja: buka Google Play bagi pengguna smartphone berbasis android dan atau App Store bagi pengguna iOS, ketik ‘Kurio’ di kolom pencarian, pilih aplikasi ‘Kurio’ kemudian klik pasang. Selanjutnya, klik terima dan tunggu aplikasi terpasang di perangkat smartphone kita. Mudah sekali, bukan?
Langkah mudah memasang Kurio di smartphone
Lantas, sebenarnya apa sih yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi-aplikasi berita yang lain, sehingga aplikasi ini recommended bagi kita? Setidaknya ada tiga hal yang menjadikan konten di Kurio ini lebih unggul dari aplikasi berita lainnya. Pertama, informasi dan berita yang disajikan Kurio diambil dari berbagai sumber yang terpercaya. Karena sumbernya banyak dan terpercaya, maka informasi dan berita yang disajikannya akan menjadi bacaan yang bermutu bagi penggunanya.