Lihat ke Halaman Asli

Andi Eka Prima

Blog Pribadi

Hari Raya Ketupat Satu Minggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 H

Diperbarui: 21 Mei 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

HARI RAYA KETUPAT SATU MINGGU SETELAH HARI RAYA IDUL FITRI 1443

Siapa yang kangen dengan perayaan hari raya ketupat? Rasa --rasanya semua orang merindukan momen ini. 

Yah...  hari raya ketupat yaitu hari raya dimana seluruh masyarakat mulai dari sabang hingga merauke bersama sama merayakanya sebagai wujud syukur kita sebagai hamba kepada allah SWT sebagai sang maha pencipta dan tentunya dengan budaya yang berbeda.

 Dulu ketika kecil kita mungkin merasakan betapa hikmat nya perayaan ini, hingga kita pun merasa rindu dengan budaya ketupat era jaman dulu. Bahkan seminggu sebelum pelaksanaanya di mulai, mungkin diantara kita pernah berkumpul dengan sanak saudara, keluarga bahkan tetangga untuk membuat kreasi ketupat.  

Mungkin menurut orang membuat ketupat amatlah sulit, butuh ketelatenan serta ketekunan yang amat mendalam karena memang rumit dalam proses pembuatanya.  

Anak jaman 50 hingga 90 an mungkin pandai sekali dalam membuat ketupat karena kebiasaan ini turun temurun hingga pada akhir 2010 an.  Anak anak muda jaman dulu   mempunyai keinginan untuk bisa membuatnya sampai - sampai mereka berkeinginan untuk belajar membuat ketupat pada kakek, maupun ayah ibunya. 

Tetapi jamanya kini sudah berubah dimana anak anak jaman sekarang belum tentu bisa membuat ketupat. Malah malah anak anak jaman ini suka bermain tiktok atau mungkin malas membuatnya, disamping orang tua tidak pernah mengajarkanya dan ini perlu untuk dikenalkan agar mereka dapat meneruskan sejarah agar tidak hilang. 

sayangnya ketika saya melihat upacara perayaan hari raya ketupat mulai tahun 2000 hingga 2010 an terlihat sudah mulai berkurang minatnya karena mungkin sangking rumitnya. 

Namun begitu ,tradisi  ini haruslah tetap di lestarikan agar tidak punah. saat saya mengikuti perayaan hari raya ketupat di musholah atau dimasjid ketupat yang disajikan sudah tidak semarak seperti jaman kecil saya dulu, dulu orang orang menyajikanya tidak hanya  ketupat tapi juga ada lontong dan lepetnya dan banyak aneka bentuk dan jenis ketupat yang dibuat. 

Dalam proses pembuatanya, setiap keluarga berkumpul di satu teras rumah untuk membuat ketupat bersama sama dan setelah itu di rebus hingga berjam --jam. Setelah ketupat mulai matang lalu di tiriskan selama 5 jam lalu kemudian siap untuk dibagikanya  ke tetangga samping rumah bahkan ada yang di berikan ke masjid untuk doa bersama  untuk mengirim leluhur.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline