Lihat ke Halaman Asli

marlo barcelona

Mengajar, Mendidik, Melatih

Membangkitkan Nafsu Belajar: Mendongkrak Kualitas Pembelajaran

Diperbarui: 3 Mei 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Kebanyakan peserta didik kurang bernafsu untuk belajar, terutama pada mata Pelajaran, dan pendidik yang menurut peserta didik sulit atau menyulitkan. Untuk kepentingan tersebut pendidik dituntut membangkitkan nafsu belajar peserta didik. Pembangkitan nafsu atau bangkitkan nafsu belajar peserta didik. Pembangkitan nafsu atau selera belajar ini sering juga disebut motivasi belajar. 

Kalau untuk membangkitkan nafsu makan bisa menyajikan menu yang menantang seperti sambal terasi, lalap, sayur asam; dan menciptakan suasana yang kondusif seperti lesehan, dan prasmanan. Bagaimana kita membangkitkan nafsu belajar peserta didik , bagaimana mengatur menu belajar, bagaimana mengatur lingkungan. Hal ini dipikirkan pendidik . menurut Callahan and Clark ( 1988) mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

Dengan motivasi akan tumbuh dorongan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia , baik yang menyangkut kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk kemudian bertindak dan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

Memiliki semangat dan nafsu belajar yang tinggi sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan. Namun, terkadang rasa malas dan bosan dapat menghambat proses belajar. Hal ini wajar terjadi, dan kuncinya adalah bagaimana bangkit kembali dan menemukan kembali motivasi untuk belajar. Supaya tidak penasaran , marilah lihat tips jitu untuk membangkitkan nafsu belajar  peserta didik :

1. Ciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan dan Interaktif:

 Gunakan berbagai metode pembelajaran: Hindari metode belajar monoton yang hanya berfokus pada ceramah dan hafalan. Gunakan berbagai metode belajar yang menarik dan interaktif, seperti diskusi kelompok, permainan edukatif, simulasi, dan proyek.

Gunakan teknologi pembelajaran: Manfaatkan teknologi pembelajaran seperti video edukatif, infografis, dan aplikasi belajar interaktif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi.

Libatkan peserta didik dalam proses belajar: Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar, seperti memberikan pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan menyelesaikan tugas secara mandiri.

2. Bangun Relasi yang Positif dengan peserta didik:

  Jalin komunikasi yang terbuka dan suportif: Ciptakan hubungan baik dengan peserta didik dengan membangun komunikasi yang terbuka dan suportif. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang mereka sampaikan dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline