Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Setelah Sempat Khawatir, Akhirnya Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin

Diperbarui: 26 September 2018   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harus diakui nama Gus Dur serta keluarganya masih punya daya tarik yang kuat dalam dunia  perpolitikan di negeri ini. Hal ini antara lain terlihat dengan berkunjungnya capres Jokowi,cawapres Sandiaga Uno serta capres Prabowo Subianto ke kediaman Gus Dur ketemu Ibu Nuriyah Shinta Nurwahid beserta putri putri presiden keempat itu.

KH Ma'ruf Amin ,juga berkunjung ke keluarga Gus Dur.Pada pertemuan tertutup dengan keluarga Gus Dur,juga hadir beberapa tokoh seperti Mahfud MD dan juga rohaniawan Benny Susatyo.

Menurut pandangan saya sekurang kurangnya ada dua segmen yang bisa digalang dengan menggunakan nama Gus Dur yaitu ,kaum Nahdliyin dan para para pendukung pemikiran Abdul Rahman Wahid yang disebut Gusdurian.

Dikalangan Nahdliyin Gus Dur masih sangat dihormati bukan hanya karena pribadinya tetapi juga karena silsilah keluarganya. Abdul Rahman Wahid adalah cucu pendiri Nahdlatul Ulama ,Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan putra dari KH Wahid Hasyim seorang tokoh nasional yang ikut berkiprah dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Gus Dur juga punya adik yakni KH Salahuddin Wahid yang sekarang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng ,Jombang ,Jawa Timur.

Selanjutnya terhadap pendukung Gus Dur itu Yenny Wahid mengkordinirnya dalam wadah Konsorsium Kader Gus Dur yang terdiri dari 9 organisasi antara lain,Barikade Gus Dur ,Gerakan Kebangkitan Nusantara ( Gatara) ,Jaringan Perempuan Nusantara,Forum Silaturrahim Santri Nusantara,Forum Kiai Kampung Nusantara,dan Forum Alumni Timur Tengah.

Seperti diketahui pengikut ,simpatisan maupun yang mengikuti pemikiran Gus Dur terdiri dari warga lintas etnik dan lintas agama. Masyarakat Tionghoa misalnya banyak yang mengaguminya karena dimasa kepemimpinannya lah ditetapkannya Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional.Dimasa nya juga lah berbagai atribut Tionghoa boleh digunakan dan digelar seperti Barongsai.

Sebelum Yenny menyatakan sikap nya tentu muncul pertanyaan ,apakah masih mungkin keluarga dan simpatisan Gus Dur menunjukkan dukungannya kepada Prabowo - Sandiaga mengingat Jokowi sudah menggandeng KH Ma'ruf Amin yang juga Rois  Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Hal yang demikian masih mungkin terjadi oleh karena beberapa hal yang sebenarnya bersifat subjektif.Dan hal hal subjektif itulah yang juga dikhawatirkan oleh sebahagian warga Nahdliyin.

Hal hal yang dikhawatirkan itu antara lain berhubungan dengan,1). Hubungan keluarga Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar / PKB,2). tidak jadinya Mahfud MD sebagai cawapres dan 3).hubungan personal yang dekat antara Gus Dur dengan Prabowo Subianto.

Seperti diketahui semasa Gus Dur hidup terjadi perpecahan pada internal Partai Kebangkitan Bangsa yang pada akhirnya menimbulkan kesan Gus Dur dengan Muhaimin dan kelompoknya menjadi berhadap hadapan.Oleh sebahagian pengikut Gus Dur dianggap Cak Imin " mbalelo" dan tidak patuh pada pendiri partai itu.

Oleh karena PKB merupakan salah satu parpol yang paling kuat mengusulkan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya Jokowi maka dikhawatirkan hal yang demikian mempengaruhi objektifitas Yenny ( keluarga Gus Dur) dalam menentukan pilihannya. Kemudian ketika nama Mahfud MD mulai menguat disebut sebagai cawapres Jokowi ,terlihat Yenny Wahid memberikan dukungannya.Malahan ketika petinggi PB NU menyatakan Mahfud bukan kader NU ,Yenny dengan tegas mengatakan mantan Menteri Pertahanan itu adalah kader NU.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline