Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Terkenang Ibu pada Hari Ibu

Diperbarui: 24 Desember 2017   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Ibu ,22 Desember berawal dari diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia yang pertama yang digelar 22 sampai dengan 25 Desember 1928 di Yogjakarta .Kongres ini dihadiri 30 organisasi dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.

Kongres dimaksudkan, untuk meningkatkan hak hak perempuan dibidang pendidikan dan pernikahan.
Pembukaan Kongres tanggal 22 Desember itu kemudian  dinyatakan sebagai Hari Ibu melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959.

Keppres yang ditanda tangani Sukarno itu diterbitkan bersamaan dengan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia itu.
Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat perempuan Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara .

Sekarang ini makna Hari Ibu telah banyak berubah karena kini hari itu diperingati dengan menyatakan rasa cinta kepada kaum ibu.

Dalam perspektif sejarah perjuangan menuju kemerdekaan ,tidak salah menyebut Kongres Perempuan Indonesia tahun 1928 termasuk berani karena dengan terang terangan menyebut kata " Indonesia" dalam kongres itu.

Merujuk ke sejarah masa lalu ,maka tahun 1928 itu merupakan momen penting dalam perjalanan bangsa kita karena pada tahun itu juga lah dicanangkan Sumpah Pemuda yang dengan tegas menyebut kata " Indonesia" untuk tumpah darah,bahasa dan tanah air.

Lagu " Indonesia Raya " yang kemudian menjadi jadi Lagu Kebangsaan kita juga diperdengarkan pertama kali oleh WR Supratman ,tahun 1928 juga.

Tanggal Pembukaan Kongres  Perempuan itu yang kemudian kita kenal sebagai Hari Ibu sekaligus mengingatkan kita tentang para Ibu yang berjuang untuk kemerdekaan .Para ibu yang berjuang untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Sangatlah tepat menyebut bahwa Ibu Indonesia adalah para perempuan yang berjuang untuk untuk kejayaan bangsa nya.

Para Ibu Indonesia itu sesungguhnya berada dan hidup di masing masing rumah tangga.
Para Ibu Indonesia itu dalam kesehariannya berada di rumah tangga,berjuang dan berusaha untuk kemajuan putra putrinya sehingga para putra putri itu bisa memberikan kontribusi positif untuk bangsanya.

Dalam konteks yang demikianlah sangat tepat kalau masing
masing kita warga negeri ini memberi penghargaan kepada Ibu yang telah berjuang dan berupaya keras menjadikan kita sebagai anak bangsanya.

Untuk warga bangsa yang masih punya ibu biologis seyogianyalah memberi penghargaan dan penghormatan kepada ibu yang telah berjuang membesarkan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline