Lihat ke Halaman Asli

Ilham

Seorang blogger.

Sinar Matahari

Diperbarui: 8 Juni 2022   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Matahari sudah sangat-sangat lama sekali menemani dan menyinari seluruh tubuh manusia sejak dulu, salah satunya adalah tubuh saya yang tidak tinggi ini.

Maka dari itu, jangan pernah melupakannya atau malah menggantinya dengan sinar yang setiap hari kita lihat dengan cara menunduk.


Yaitu ponsel.

Bermain ponsel boleh-boleh saja, tapi tetap rasakan juga enaknya sinar matahari yang menyinari dan menyengat tubuh kita di setiap harinya, apalagi kalau di pagi hari.

Nikmati juga sinar dari matahari, bukan hanya dari ponsel saja mumpung kita masih hidup sampai saat ini. (1)

"Sinar matahari pagi menghasilkan sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi Vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot saraf."

-Alodokter

Filososi sinar matahari:

"Plato uses the image of the sun to help define the true meaning of the Good. The Good "sheds light" on knowledge so that our minds can see true reality. Without the Good, we would only be able to see with our physical eyes and not the 'mind's eye'. The sun bequeaths it's light so that we may see the world around us."

-Wikipedia, Analogy of the Sun

Jadi ya, jangan lupakan sinar matahari, tapi jangan dilihat juga karena nanti bisa-bisa kamu malah tidak bisa melihat lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline