Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi di Taman Sekolah

Diperbarui: 25 Januari 2019   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Komunitas Literasi SMP Negeri 1 Lewolema. Dokumen pribadi.

Komunitas Literasi SMP Negeri 1 Lewolema, Kabupaten Flores Timur, NTT, terus bergerak, melahirkan ide baru, dalam menghidupkan kreasi dan potensi yang dimiliki anggotanya. Tantangan alam di musim barat, tidak menjadi penghalang bagi komunitas ini untuk terus berkarya, merealisasikan program-program kerja yang telah dirancang sepanjang tahun 2019.

Komunitas yang terdiri dari anak-anak SMP Negeri 1 Lewolema dengan bakat menulis ini, selalu memberi warna baru dalam kegiatannya. Jika di tahun 2018, banyak kegiatan di alam terbuka seperti pantai, kebun dan rumah warga, awal tahun 2019 ini pemusatan kegiatan untuk sementara di taman sekolah. Prinsipnya, semua kegiatan literasi diadakan di alam terbuka.

dokumentasi pribadi

Karya fenomenal di tahun 2018, dari komunitas literasi SMPN 1 Lewolema, yakni menghasilkan buku "Mata Pena" kumpulan karya sastra dan cerita pengalaman memberi spirit dan energi positif untuk tetap kokoh dalam gerakan untuk menghasilkan karya -karya berikutnya. Buku karya anak-anak kampung ini, telah berhasil memecahkan rekor untuk pertama kali, siswa di Kabupaten Flores Timur, menerbitkan buku.

Setelah mengawali kegiatan literasi di tahun 2019 dengan melakukan evaluasi kegiatan 2018, Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema, menggelar kegiatan fotografi yaitu memanfaatkan  handphone kamera untuk mendokumentasi keindahan taman sekolah. 

Tujuan kegiatan ini yakni, handphone yang dipegang oleh anak tidak lalu menjerumuskan mereka pada hal - hal negatif yang tidak  diinginkan. Sebut saja, kecanduan main game, menyimpan gambar porno, menonton film porno, ketagihan facebook dan prilaku menyimpang lainnya.

dokumentasi pribadi

Anak-anak antusias. Mereka hadir membawa handphone dan menjepret keindahan taman atau lingkungan sekolah. Jepretan yang dihasilkan diantaranya obyek bangunan sekolah, bunga, pohon, taman, dan lain-lain. Kegiatan yang terjadi pada 15 Januari 2019 ini, diikuti sedikitnya 18 siswa. Walau tergolong pemula, foto-foto yang dihasilkan, luar biasa.

dokumentasi pribadi

Hasil jepretan anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Literasi, dijadikan sebagai obyek dan inspirasi untuk menulis puisi, cerpen, dan cerita pengalaman. Selasa sore, 22 Januari 2019, hari dimana, anak -anak kembali berhimpun dan menulis.

Semangat mereka tetap terpancar. Ada metode baru yang mereka dapatkan.Pada jalan literasi mereka dapat merasakan ada warna baru pembelajaran. Ruang mereka terbuka. Tidak dikekang untuk berekspresi. Mereka bebas berkreasi. Mengalami dan merasakan sendiri. Pendamping hanya mengambil peran sebagai fasilitator dan motivator. Selebihnya adalah kreasi anak-anak.

dokumentasi pribadi

Ada kebanggan terpancar saat karya mereka diapresiasi. Iklim diciptakan adalah tidak ada anak yang salah, tidak ada kurang. Semua baik. Proses yang akan mematangkan karya mereka. Semangat ini membuat anak-anak berkarya tanpa ada beban di pikiran.

dokumentasi pribadi

Dengan penempatan posisi duduk di setiap sisi sekolah, anak-anak Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema menyalurkan kemampuan mereka dalam menulis. Di taman sekolah, di alam terbuka itulah, mereka menemukan ide yang menarik. Pada tatapan di hijaunya rumput, bukit yang menawan dan awan yang sedang berkejaran, memantik imajinasi anak untuk merangkai kata demi kata.

dokumentasi pribadi

Kreasi anak tumbuh saat ruang kreasi terbuka untuk mereka. Butuh gerakan yang mampu melahirkan kreasi dan inovasi baru.

(Maksimus Masan Kian/ Penggagas Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline