Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Pertempuran Sengit Tiongkok-Vietsel, Komandan Laut Vietsel Ha Van Ngac Menyusun Jalur Pelarian

Diperbarui: 6 Desember 2020   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pinterest.com + Chuck Hill's CG Blog + easyatm.com.tw

Meneruskan tulisan yang lalu:

Perang Laut Vietsel-Tiongkok di LTS 1974 Untuk Memperebutkan Kembali Kepulauan Xisha Dari Vietsel

Satu Jam Situasi Menjelang Pertempuran Laut Vietsel-Tiongkok di Kep. Xisha Januarti 1974  

Pecah!!! Pertempuran Laut Satu Jam Vietsel-Tiongkok di Kep. Xisha Januari 1974

Pada pukul 11 tanggal 19 Januari 1974, pertempuran sengit antara AL Tiongkok  dan AL Vietsel berlangsung selama 40 menit. Di kapal Vietsel 5 "Tran Binh Trong" seorang komandan berusia hampir 40 tahun melihat melalui jendela kabin dan melihat semua yang dilihatnya. Saat dia membuktikan langkah demi langkah bahwa kekalahannya telah jelas terlihat, dia tampak pucat dan putus asa.

Orang ini adalah komandan Vietnam Selatan yang bertanggung jawab atas invasi ini-Ha Van Ngac melihat Kapal Vietsel No.10 di kejauhan telah lumpuh.

Kapal Vietsel telah tertembak dan keluar dari medan perang, kapal Vietsel No.5 dimana Ha Van Ngac berada telah diserang dengan dahsyat oleh Kapal pemburu kapal selam AL Tiongkok No. 271 dan 274.

Salah satu peluru menghantam ruang komando di dekat Ha Van Ngac, yang membuat dia semakin putus asa.

Saat ruang komando tertembak, dibawah meja komando penuh dengan perwira dan prajurit yang bersembunyi di bawah meja.

Setelah ledakan, terjadi kebakaran di ruang komando, tetapi semua yang bersembunyi di bawah meja tidak seorang pun keluar, Ha Van Ngac tidak punya pilihan selain mengambil alat pemadam melakukan sendiri pemadaman api, yang lebih menghancurkan hatinya ketika melakukan pemadaman kakinya tersandung kursi dan terkilir dan luka.

Mengenai kejadian ini, Ha Van Ngac menulis dalam memoarnya bahwa semua yang ada di kapal saya ini adalah sekelompok orang yang pengecut dan takut mati. Yang membuat Ha Van Ngac paling marah dengan kapten yang bertanggung jawab atas pekerjaan intelijen. Kapten ini adalah satu-satunya orang di kapal dengan kamera, tetapi sejak dimulainya perang, dia selalu bersembunyi di kabin, dan dia bahkan tidak berani naik ke geladak. Sehingga selama seluruh pertempuran laut, pihak Vietnam Selatan bahkan tidak meninggalkan satu foto pun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline