Lihat ke Halaman Asli

Mahdi Ali Bima

Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata, Universitas Indonesia

Menaklukkan Tantangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru: Membangun Wisata Aman dan Berkelanjutan

Diperbarui: 17 April 2024   00:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru telah lama dikenal sebagai destinasi impian para pecinta alam dan petualang berkat lanskap vulkaniknya yang menakjubkan, sabana yang menghijau, dan lembah yang menghijau. Namun di balik keindahan alamnya yang menarik, terdapat sejumlah risiko dan tantangan yang harus dihadapi pengunjung dan pengelola taman nasional ini. 

Artikel ini akan mengkaji potensi risiko yang dihadapi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mulai dari potensi letusan gunung berapi, cuaca ekstrem, hingga risiko kecelakaan akibat kurangnya pengetahuan pengunjung mengenai medan dan kondisi lingkungan setempat. Dengan lebih memahami risiko-risiko ini, pengelola, masyarakat lokal, dan wisatawan dapat lebih siap menghadapi tantangan-tantangan tersebut, sehingga destinasi pariwisata tersebut tetap aman dan berkelanjutan.

Mengelola Risiko untuk Wisata Aman dan Berkelanjutan

1. Optimalkan Sistem Kewaspadaan: Pemerintah dan pengelola taman nasional berupaya memperkuat sistem peringatan dini letusan Gunung Bromo dengan memanfaatkan teknologi modern dan berkolaborasi dengan para ahli geologi. Rambu peringatan dan informasi bahaya juga ditempatkan di seluruh kawasan wisata untuk meningkatkan kesadaran pengunjung dan mengurangi risiko.

 2. Memperkuat Mitigasi dan Respon Darurat: Strategi mitigasi mencakup rencana evakuasi menyeluruh, penyediaan peralatan keselamatan, dan pemantauan kondisi geologi. Tim penyelamat dan relawan selalu siap memberikan bantuan dalam keadaan darurat, sementara rencana tanggap darurat diuji secara berkala untuk memastikan kesiapan. 

3. Meningkatkan Edukasi dan Kesadaran Pengunjung: Pemberian informasi mengenai risiko dan panduan tindakan darurat melalui brosur, papan informasi dan pelatihan langsung bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung terhadap risiko dan tindakan pencegahan yang diperlukan. 

Kolaborasi dan Inovasi untuk Pariwisata Berkelanjutan

 Diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, pengelola taman nasional, masyarakat lokal dan pihak terkait lainnya untuk merancang strategi manajemen risiko yang efektif. Pemerintah daerah mempunyai peran penting dalam membentuk kebijakan dan mengalokasikan anggaran untuk pemantauan dan mitigasi risiko. Pengelola taman nasional bertanggung jawab memantau kondisi geologi, perencanaan darurat, dan memberikan informasi risiko kepada pengunjung. 

Melibatkan masyarakat lokal dalam manajemen risiko adalah hal yang penting karena mereka memiliki pengetahuan lokal yang berharga tentang wilayah tersebut. Kolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat, lembaga penelitian dan pelaku pariwisata juga dapat mendukung upaya manajemen risiko. 

Melalui pemanfaatan inovasi teknologi seperti sistem peringatan dini dan pendekatan ramah lingkungan, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membantu menjaga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetap aman dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. 

Dengan strategi yang tepat, kawasan ini akan terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan ikonik di Indonesia, sekaligus menjamin keamanan dan kepuasan pengunjung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline