Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Memesan Sajak

Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi buku kumpulan sajak | photo by Sheep from pexels

Aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan seorang bapak di sebuah lapak saat aku melintas pada Minggu pagi pukul enam lewat. Sekilas yang kutangkap, kau telah menitipkan keresahan dan kekecewaan untuk kemudian dirangkai menjadi satu tulisan yang muncul di halaman depan meski bukan yang utama. Semula aku ingin ikut berbincang, namun aku malah memilih menyingkir dan membuat percakapan lain karena aku tidak tahu apa itu benar atau hanya asumsi yang kubuat dalam kepalaku sendiri.

Aku ingat tempo hari saat kau berkunjung ke berandaku, kau memesan sebuah sajak. Mungkinkah kau hanya bercanda? Dan ternyata bait-bait ini tercipta, dengan atau tanpa kau baca.

Di waktu lain kau pernah bertanya "kapan", yang bisa jadi bermakna ganda, antara harfiah atau sekadar metafora. Sebab di tengah gelombang pagebluk, zona merah, pembatasan dan intaian kematian yang semakin awas, pertanyaan "kapan" adalah soal misteri, ramalan dan ketidakpastian.

Jarak yang sementara hanya dapat kita jangkau melalui layar, aksaraku adalah kabar tanpa suara namun terdengar olehmu di seberang sana yang kuharap tengah baik-baik saja.

08/08/2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline