Lihat ke Halaman Asli

Lukmanul Hakim

Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Lagu Nasidaria, Tak Lekang oleh Waktu

Diperbarui: 6 Januari 2020   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok Nasida Ria

Suasana di kota santri

Asik senang kan hati

Tiap pagi dan sore hari

muda mudi berbusana rapi

menyandang Kitab Suci

Hilir Mudik berganti

pulang Pergi Mengaji....

Berikut kutipan lagu yang legendaris, sampai saat ini masih eksis dan enak didengar. Lagu-lagunya yang bernuansa islami sarat dengan nasehat dan bermanfaat. Bagaimana menurut teman-teman Kompasianer, adakah kenangan di lagu-lagu yang dibawakan oleh Nasidaria ? Kalau penulis masih suka menyetel lagu-lagu tersebut, mengingat memori masa kecil saat itu, sudah diperdengarkan lagu-lagu Nasidaria.

Sejarah Nasidaria

Menurut sumber wikipedia,

Nasida Ria dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh HM Zain, seorang guru qira'at; Zain sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab. Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk menjadi band: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.[2] Grup ini awalnya hanya menggunakan rebana sebagai alat musik.Nantinya, wali kota Semarang Iman Soeparto Tjakrajoeda, yang juga merupakan penggemar mereka, menyumbangkan suatu organ untuk membantu Nasida Ria, dan juga memperlancar pelajaran musik mereka.Mereka kemudian hari mendapatkan gitar bas, biola, dan gitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline