Lihat ke Halaman Asli

Beda SBY dengan Prabowo Soal Pers Indonesia Saat HUT RI ke-72

Diperbarui: 18 Agustus 2017   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SBY dan Prabowo (Foto: Kompas.com)

Setibanya di Istana Merdeka, Presiden ke-VI Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono disapa banyak wartawan yang sudah berkerumun di depan pintu masuk sesaat sebelum upacara hari ulangtahun (HUT) RI ke-72, Kamis (17/8/2017) kemarin. Para wartawan ini ingin menanyakan banyak hal mengenai kedatangan sosok yang akrab disapa SBY ini. Maklum ini pertama kalinya dia mengikuti upacara HUT RI di istana sejak tiga tahun lalu setelah tidak menjabat sebagai Presiden.

Namun Ketua Umum Partai Demokrat ini tidak menghampiri wartawan yang menunggu kedatangannya. Dari kejauhan sembari melambaikan tangan dan tersenyum kepada awak media, dia hanya mengucap satu kalimat yang ditujukan kepada insan Pers Indonesia. "Semoga semakin maju," ucapnya sembari bergegas masuk untuk mengikuti upacara. Para awak media pun membalasnya dengan mengucap "Amiiinn".

Sementara di Universitas Bung Karno Jakarta di hari yang sama sesaat setelah upacara HUT RI, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melayani permintaan wawancara para wartawan yang sudah berkumpul. Mantan Calon Presiden pada Pemilu 2014 lalu ini membahas tentang kesejahteraan masyarakat. Bagi dia, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan karena belum sejahtera.

Di tengah wawancara dia menyinggung tentang kesejahteraan wartawan yang mengerumuninya. Menurut dia, masih banyak wartawan yang belum sejahtera karena gajinya kecil dan tidak bisa berbelanja di mal.

"Kita belain para wartawan. Gaji kalian juga kecil kan? Kelihatan dari muka kalian. Muka kalian kelihatan enggak belanja di mall. Betul ya? Jujur, jujur," kata Prabowo dilansir dari Kompas.com.

Apapun itu, sepatutnya kita sebagai masyarakat, terutama insan Pers Indonesia berterimakasih atas harapan kedua tokoh bangsa ini, meskipun hanya sebatas ucapan. Kekinian Pers Indonesia masih menghadapi berbagai problematika dan belum sepenuhnya ideal. Mulai dari rendahnya upah wartawan, kepentingan pemilik modal sampai perkembangan pesat teknologi yang memaksa sejumlah perusahaan media berhenti beroperasi. Semoga Pers Indonesia semakin lebih baik di masa mendatang. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline