Lihat ke Halaman Asli

Pak Basuki, Keburukanmu ... Kelemahanmu (Tausiyah Seorang Pengagum)

Diperbarui: 15 November 2016   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Introspeksi terhadap kekurangan dan keburukan diri memang perlu kesiapan, keberanian dan keikhlasan, sebab musuh terbesar manusia salah satu nya adalah ego. Tidak mudah bagi diri untuk menemukan kekurangan dan keburukan, banyak faktor yang mesti di"kalah"kan untuk kemudian masuk pada "ruang nurani" dimana kekurangan dan keburukan kita terlihat jelas. Terlebih jika "publik" di butakan oleh kekaguman dan bahkan menjadi "fans" yang benar-benar meng-idolakan seseorang, sehingga apapun ucapan dan perilaku sang idola adalah ke-luarbiasa-an dan selalu istimewa. 

Sang idola masuk dalam "perangkap" batman hawa nafsu, yang menutup celah sekecil apapun ruang untuk menyadari bahwa "pasti dan selalu ada" ucapan dan perilaku yang tidak layak, yang bukan saja menyinggung, bahkan menimbulkan kebencian serta amarah orang lain.

Di sini lah peran sejati seorang pengagum yang sekaligus menjadi sahabat sang idola publik, untuk "mem-bisiki" bahwa ada hal-hal yang kurang pas dan bisa berdampak negatif bagi sang idola. Nasehat yang di kemas dalam bingkai kasih sayang seorang sahabat, yang dengan arif di sampaikan kepada sang idola adalah sesuatu yang sangat mahal dibanding pujian tak bertepi yang bisa menjerumuskan sang idola kepada kesalahan yang lebih besar. Kesalahan yang besar, yang seketika akan meruntuhkan hal-hal hebat yang sudah dilakukan sang idola akan berbalik menjadi bahan serangan dan ancaman, se-mulia apapun tujuan yang ingin di capai sang idola.  

Orang bijak pernah berdoa kepada Tuhan nya, untuk memudahkan perjuangan mencapai tujuan, seraya memohon ampun jika dalam proses dan upaya nya, ia melakukan kesalahan dan kekeliruan yang melukai banyak orang, sekalipun tidak bermaksud ingin melukai.

Narasi ini memang saya tujukan kepada Pak Basuki yang saya kagumi dan banggakan, yang semua hal hebat yang ia lakukan adalah untuk sepenuhnya kepentingan warga Jakarta. Namun sebagai pengagum yang baik, saya harus menjauhkan beliau dari jebakan-jebakan yang bisa membahayakan diri dan niat mulia beliau. Saya juga mungkin akan di sudutkan oleh "fans" beliau yang tidak setuju dengan pendapat saya ini, tapi ini harus saya lakukan, sebab visibilitas ke depan lah yang membuat saya mendukung beliau. 

Alangkah lebih hebat nya Pak Basuki, jika mereka yang membencinya sebenarnya juga "mengakui" kelebihan dan karya nyata beliau dalam rentang 2 tahun menjadi Gubernur Jakarta, dan diam-diam secara tidak langsung atau langsung memberikan masukan, bahwa kekurangan beliau hanya kurang santun dalam bereaksi ketika beliau menemukan hal-hal yang tidak pada tempatnya atau pelanggaran terhadap aturan yang semestinya. 

Inilah yang saya maksud kesiapan dan keberanian untuk menerima "masukan", betapapun Pak Basuki bukan orang yang se-enak nya dan tanpa alasan bersikap "kasar", dan juga punya kesantunan dan kesopanan yang tidak banyak diketahui oleh pihak-pihak yang membencinya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline