Lihat ke Halaman Asli

Mezaro Power

Motivasi, Inspirasi dan Kreasi (www.mezaropower.com)

Wisata di Sumatera Utara, Terutama Kepulauan Nias, Belum Terkelola dengan Baik

Diperbarui: 7 Oktober 2019   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: la-palma24

Sesungguhnya, Indonesia dikenal sebagai surganya dunia, mengapa? karena di Indonesia semua ada, Sumber Daya Alamnya sungguh melimpah akan tetapi kemampuan Sumber Daya Manusia Indonesia belum mampu mengolahnya secara cepat, tepat guna dan profesional.

Jika kita melihat tempat-tempat wisata di Sumatera Utara, di sana sungguh indah dan menarik untuk dikunjungi, ada lima tempat wisata yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah sebagai destinasi wisata internasional, termasuk Danau Toba. 

Akan tetapi wisata yang ada di kepulauan Nias tidaklah termasuk di sana, padahal baru saja di bulan September 2019 diadakan Sail Nias 2019 di kabupaten Nias Selatan dimana ada Stone Jumping (lompat Batu).

Menarik untuk diperhatikan, bahwa sesungguhnya keindahan wisata yang ada di kepulauan Nias sangat indah dan alami, jika dikelola dengan baik dan profesional bisa saja melebihi keindahan pulau Dewata yaitu Bali Island / Pulau Bali. Sejak dari dulu, pemerintah tidak memperhatikan kepulauan Nias hampir dalam segala hal, sehingga daerah ini ketinggalan jauh dibanding dengan daerah lain yang ada di luar kepulauan Nias. 

Ini sangat memprihatinkan, namun apa mau dikata, semua telah berlalu. Inilah saatnya pemerintah daerah di sana memikirkan secara serius akan hal ini agar dalam beberapa tahun ke depan wisata kepulauan Nias semakin terdepan.

Potensi wisata di kepulauan Nias, seperti Lompat Batu, Pantai Lagundi, Pulau ASU, budaya Tari Perang, Tari Moyo dan lain-lain, harusnya dapat menjadi sumber pendapatan daerah, akan tetapi geografis pulau ini yang tersendiri di barat pantai Sibloga di Samudera Hinda, menjadikan kepualuan Nias jauh dari perhatian, alias terabaikan. 

Pemberitaan di media tentang Nias Pulau Impian tidaklah sesuai dengan fakta di lapangan. Ketika penulis datang ke sana pada awal tahun 2018, faktanya, tempat-tempat wisata yang didengungkan itu, sepi pengunjung dan bahkan kotor, tidak terurus.

Gaungan promosi wisata kepulauan Nias, memang luar biasa terutama melalui berbagai event yang dilaksanakan oleh putra-putri daerah Nias yang ada di Jakarta, Jawa Tengah, Jogyakarta dan Jawa Timur, akan tetapi semangat promosi tetaplah  tidak berimbang dengan kenyataaan yang ada, ini sungguh memprihatinkan.

Kita berharap, bahwa di periode kepemimpinan Presiden Jokowi untuk lima tahun yang akan datang, permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik. Memaksimalkan potensi wisata terutama yang di Sumatera Utara dan terkhusus di kepulauan Nias, harusnya menjadi perhatian para kepala daerah terlebih para KADA yang ada di bumi Lompat Batu itu. 

Pantai-pantai di NIAS sungguh indah dan alami, namun pantai itu sepi setiap harinya dan bahkan manajemen pengelolaan pantai seperti yang ada di Jawa sungguh terkesan terabaikan bahkan tidak ada. Kemanakah para kepala daerah? Apa yang ia kerjakan? Anggaranya apa tidak ada ? atau ? ....

Potensi kemajuan teknologi digital saat ini, harusnya berjalan imbang dengan pemajuan tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia, terutama di kepulauan Nias yang masih jauh tertinggal ini. Harapan  kita, kiranya pemda setempat memberikan perhatian serius untuk ini dan memanfaatkan anggaran yang sudah ada secara tepat dan benar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline