Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Meriahnya Pawai Kemerdekaan RI di Tomohon

Diperbarui: 21 Agustus 2016   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema HUT RI ke-71 di Tomohon

Dikelilingi oleh Gunung Lokon dan Mahawu serta pegunungan lainnya, membuat Tomohon berudara sejuk. Karena tanah yang lembab dan subur, tak sedikit warga menanam bunga (Merry Gold, Krisan, Aster, Mawar) dan aneka sayuran. Di saat tertentu, seperti awal Agustus ini,bunga menjadi primadona. Bayangkan saja, sedikitnya 6000 kuntum bunga dibutuhkan untuk satu kendaraan hias (float) yang ikut pawai  Tournament of Flower (TOF)  yang digelar 8 Agustus lalu.

Ada 30 kendaraan hias bunga yang mengikuti TOF 2016 kali ini. Lima kendaraan hias berasal dari Singapore, Australia, Tiongkok, Jepang, dan Sekretariat ASEAN. Lainnya dari kota/kabupaten, Swasta, BUMN dan Kementerian seperti pariwisata dan pertanian. Kebanyakan bunganya yang digunakan adalah bunga Krisan, Aster dan Merry Gold.

Gelaran TIFF (8/8/2016) dianggap sukses karena menyedot wisatawan domestik dan mancanegara, khususnya sekitar 1000 turis China datang ke Tomohon.

Float Australia

Seperti ingin mendulang sukses TIFF, Pemkot Tomohon “menyambung” ivennya dengan menggelar pawai Proklamasi Kemerdekaan ke-71. Diawali dengan pawai bocah (16/8) yang diikuti oleh seluruh siswa TK dan SD se-Tomohon. Seragam TNI/POLRI, tenaga medis, tokoh agama, menjadi pakaian yang disukai oleh anak-anak untuk ikut pawai, di samping pakaian adat-istiadat seperti Kabasaran, Tarian Katrili dan Maengket.

Komunitas Sepeda Ontel Hias Bunga

“Pawai bocah ramai karena emak-emaknya juga ikut pawai. Kalau tidak ikut, anaknya nggak mau jalan. Tetap ingin didampingi orang tua” ujar Gosal salah satu fotografer lokal yang dapat pesanan mendadak dari orang tua untuk memotret anaknya saat pawai.

Sesudah upacara detik-detik Proklamasi (17/8/2016) di kantor Walikota, dilanjutkan dengan pawai Kemerdekaan RI mulai dari Stadion Babe Palar Walian hingga finish di Panggung utama di pusat kota Tomohon.

Cheers Menari-nari diiringi Marching band

Tak heran Rabu siang yang cerah, warga sudah menunggu di sepanjang trotoar yang dilewai oleh barisan pawai. Mulai dari SD, SMP dan SMA serta Perguruan Tinggi, satu persatu rombongan pawai bergerak menuju panggung kehormatan. Walikota Jimmy F Eman dan Wakil Waliota Syerly Sompotan serta didampingi pejabat lainnya, telah menunggu setiap rombongan yang akan menampilkan atraksinya di depan panggung.

“Indonesia Kerja Nyata” itulah tema yang diangkat dalam menyemarakkan HUT RI ke-71 di Tomohon. Meski telah dicanangkan tema tersebut, namun pawai kemerdekaan RI yang melibatkan para pelajar dan mahasiswa se-Tomohon sudah merupakan tradisi.

Atraksi MB SMP

“Mengapa setiap kali merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Tomohon selalu mengadakan pawai? Ada pawai bocah, pawai 17-an, dan pawai pembangunan?” tanya seorang tamu yang kebetulan berjumpa dengan saya saat nonton pawai.

Saya terdiam sejenak. Namun saya lalu ingat, bahwa Tomohon bukan hanya kota sejuk dan kota bunga tetapi kota pendidikan. Oleh karena itu, poten si masing-masing sekolah harus dipublikasikan dan suasana pendidikan yang luhur dan beradab tetap dijaga agar pluralisme, kebhinekaan, toleran dan beragama tetap utuh.

Tarian Perang Kabasaran Minahasa

“Kali ini peserta pawai diutamakan bagi sekolah yang memiliki kelompok kesenian seperti Marching Band, Drumband, Musik Bambu, Kabasaran dan tarian Minahasa. Jika semua siswa sekolah ikut dalam barisan pawai maka pawainya terlalu lama seperti tahun kemarin” kata Romy, Wakasek Kesiswaan yang mendapat informasi dari Diknas Tomohon.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline