Lihat ke Halaman Asli

Tertibkan KA Prameks Gerbong Khusus Wanita

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13509947581651878484

Yogyakarta – PT Kereta Api Perambanan Ekspres (Prameks) menuai keluhan dari para penumpang. Pasalannya keterlambatan kereta, dan seringnnya petugas KA memaksakan penumpang untuk masuk ke dalam gerbong yang terisi penuh, dirasa sangat mengganggu kenyamanan. Padahal kapasitas setiap gerbong maksimal 125 orang. Petugas juga tidak menegur adannya penumpang laki-laki yang ada di gerbong khusus wanita.

[caption id="attachment_212794" align="aligncenter" width="614" caption="Penumpang dari Stasiun Tugu beregegas mendekat saat KA Prameks tiba. Mereka saling berebut tempat duduk untuk mendapatkan posisi yang nyaman."][/caption] “Selama ini PT KAI (Kereta Api Indonesia) masih terus mendapat keluhan dari penumpang. Bisa dilihat kondisi kereta memang kurang bagus. Pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap kereta komuter Jogja-Solo ini, selain itu kami juga kekurangan armada,” ujar Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto kemarin.

Dari tahun ke tahun, jumlah penumpang KA Prameks semakin meningkat. Saat ini rata-rata penumpang sekitar 3.500 orang/hari dan pada hari Minggu atau liburan mencapai 5.000 penumpang. Harga tiket KA Prameks yang hanya Rp10 ribu menjadikan KA Prameks semakin diminati oleh penumpang.

Saat KA Prameks menyediakan kereta khusus untuk penumpang wanita, langsung disambut gembira oleh penumpang setia KA Prameks khusunnya perempuan. Tapi, dewasa ini tidak terdapat perbedaan antara gerbong kereta khusus perempuan dan gerbong biasa. Hal tersebut terjadi karena banyaknnya laki-laki yang ikut duduk di gerbong wanita tanpa mempedulikan bahwa gerbong tersebut adalah gerbong khsus wanita. “Saya sering jengkel saat ada laki-laki duduk di gerbong khusus wanita, apalagi dia tahu ada perempuan yang berdiri tapi tetap tidak mengalah,” ujar pengguna setia KA Prameks Asih Setiani, 27.

Menurut Asih, petugas hanya melakukan inspeksi tiket saja, selebihnnya tidak ada petugas yang menertibkan penumpang digerbong khusus wanita.”Kadang, ada juga penumpang laki-laki yang merokok di gerbong khusus wanita, dia tidak menghiraukan ada ibu-ibu yang batuk gara-gara asap rokok. Padahal sudah jelas ada larangan dilarang merokok, dan lagi-lagi petugas tidak menegur,” ujar Asih.

Selain penumpang laki-laki yang nakal, petugas dari pihak KA juga tidak ikut mengindahkan peraturan yang ada. Terlalu padatnnya gerbong menyebabkan lalainnya pengawasan yang seharusnnya dilakukan oleh petugas KA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline