Lihat ke Halaman Asli

lin istianah

Guru PAUD

Kenali Karakteristik Anak Usia Dini

Diperbarui: 23 Februari 2018   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://kidzmotion.co.id

Sebelum membahas karakteristik anak usia dini, siapa sih anak usia dini itu? anak usia dini ialah mereka yang berumur 2-7 tahun atau biasanya pada umur ini anak masuk pada tahap praoperasional. apa sih praoperasional itu? pada tahap ini anak yang berusia 2-7 tahun. mereka sudah mulai menjelaskan dunia dengan kata-kata, gambar dan lukisan. mereka sering mengasumsikan bahwa setiap orang dan segala sesuatunya seperti mereka. marilah kita mengenali karatkeristik anak pada tahap praoperasional ini.

Sentrasi: ketidakmampuan untuk decenter

Anak pada tahap praoperasional ini belum mampu untuk decenter. anak lebih fokus pada satu aspek dan mengabaikan aspek yang lain. pernah menyadari mengapa anak sulit untuk diajak mandi ketika mereka sedang asyik bermain atau asyik pada satu kegiatan mereka. ya karena pada tahap ini anak hanya akan fokus pada satu aspek, dan akan mengabaikan yang lain. 

Ketika mereka sedang asyik bermain kemudian ibunya mengajak untuk mandi, pasti dia tidak akan mau karena dia hanya bisa fokus pada satu aspek yaitu bermain dan mengabaikan ajakan ibunya untuk mandi. jadi jangan salahkan atau memarahi anak ketika mereka tidak mau mandi saat dia sedang asyik bermain, karena itu memang karakteristik mereka yang hanya bisa fokus pada satu aspek.

Irreversibility

Pada tahap ini anak belum memahami bahwa situasi dapat dibalik dan dikembalikan seperti semula. seorang anak usia dini, belum mampu untuk memahami bahwa sesuatu itu bisa dikembalikan seperti semula. apakah pernah kita menemui seorang anak menangis karena mainannya rusak? pasti pernah, ketika mainan seorang anak rusak, mereka akan menangis, mengapa? 

Karena mereka beranggapan bahwa sesuatu itu tidak dapat kembali seperti semula. mainan mereka yang sudah rusak yasudah mereka akan beranggapan jika mereka kehilangan mainannya, padahal kita sudah bilang "sudah jangan nangis nak, nanti kita beli mainan lagi yang baru yang sama persris seperti itu" anak akan tetap menganggap mereka kehilangan mainannya, kecuali mainan itu mereka lihat secara langsung kembali seperti awal lagi. 

Melompat dari induktif ke deduktif

Maksudnya anak belom mampu mengatahui sebab akibat dari suatu peristiwa atau suatu kejadian. misalnya saya contoh kan dari adek saya sendiri, dia dulu tidak mau salim tangan ke nenek, setiap kali keluarga pergi ke rumah nenek, dia tidak mau untuk salim tangan. Kemudian ketika nenek saya meninggal dunia, adek saya mengatakan "nenek meninggal karena aku tidak mau salim ya" dia berkata seperti itu, sejak saat itu ketika dia bertemu seorang nenek, dia pasti mau untuk salim tangan. nah disitu anak belum mampu memahami sebab dan akibat, mereka menyangkut pautkan semua kejadian dengan dirinya. ketika dia tidak mau salim tangan ke  nenek, itu yang membuat nenek meninggal, mereka akan beranggapan seperti itu.

Egosentris

Egosentris ialah menganggap semua orang seperti dirinya. Mereka sudah mampu memahami dirinya namun belum mampu memahami orang lain berbeda dengan egois. Sehingga mereka akan beranggapan semua orang sama seperti dirinya. misalnya ketika seorang anak bermain petak umpet, dia hanya akan bersembunyi dengan menutup matanya. mengapa? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline