Lihat ke Halaman Asli

Lina WH

Freelance

Hilang Nurani - Bagian 9

Diperbarui: 12 Desember 2018   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini Kanaya berangkat ke kampus sendirian dengan naik angkutan umum. Bisa saja, tanpa ada rasa galau, gundah ataupun penyesalan. Tetap menjalani harinya dengan semangat walaupun tanpa cinta.

"Ah, apalah artinya cinta jika cinta itu hanya dusta. Lebih baik aku sendiri. Tidak ada yang mengatur, memeras ataupun membohongi," kata Kanaya dalam hati.

Di lobi kampus, Kanaya bertemu Betty.

"Kan, tadi aku ke kost kamu. Eh, kamu sudah berangkat ya?" Kata Betty membuka pembicaraan.

"Iya, aku naik angkutan umum. Jadi lebih awal sedikit dari kost. Kamu kok nggak kasih kabar dulu?" Jawab Kanaya kemudian.

"Yah kirain nggak akan kecele!" Dan merekapun menuju kelas berbarengan.

"Bet, kamu cerita ke yang lain nggak tentang aku dan Athen?" Tanya Kanaya di dalam kebisingan kelas yang belum dihadiri dosen.

"Nggak! Tapi aku pengen cerita ke Aldo," kata Betty jujur.

"Jangan, Bet! Ini masalahku. Biarlah aku sendiri yang menyelesaikan. Aku hanya melibatkanmu untuk menyimpan barang rampasanku. Dan aku juga nggak tahu mau diapakan nanti. Yang jelas, motor yang dipakai Athen itu dibeli pakai uang Bela. Tapi atas nama Athen."

"Kalau gitu, kita serahkan ke Bela aja BPKB nya."

"Jangan! Jangan libatkan orang lain. Ini masalahku. Dan aku hanya ingin membuat Athen bingung. Bulan depan pajak tahunan motor harus dibayarkan, dan itu membutuhkan BPKB. Aku hanya ingin membuat Athen bingung saja. Setelah itu, mau aku kembalikan diam-diam," lanjut Kanaya dengan nada santai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline