Lihat ke Halaman Asli

Kholilatul Ummah

Advokat Perempuan

"Kelucuan Saat Di-Hack"

Diperbarui: 2 Oktober 2020   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

screenshot wa pribadi

screenshot wa grup pribadi

Screenshot wa grup pribadi

Siang jum'at hari ini seorang teman namanya Dalu menyapa melalui wa, "lagi dimana?" Sapanya. Saya balas "di rumah dek". "bolehkah minta tolong?" lanjutnya. Kembali saya balas "Boleh".  "Punya saldo ndak di ATM?". Sampai disini aku berpikir tumben banget nih dia tanya begitu. Kubalas saja dengan candaan "wah lagi bokek nih kalau urusan ATM".  Belum berhenti disitu, dia masih minta agar mengisikan pulsa XL, dan mengatakan nanti sore akan diganti.

Aku pun segera menghubungi salah satu teman yang juga akrab dengan Dalu, aku ceritakan jika wa-nya Dalu sepertinya di-hack. Sebab dari tutur bahasanya bukan seperti biasanya, Dalu selalu menyapaku dengan memanggil "mbak". Benar saja ternyata teman-teman juga dihubungi dengan modus yang sama. Akhirnya sesama teman di grup pada share informasi bahwa akun wa-nya Dalu di-hack dan dimohon agar tidak menanggapi.

Teman-teman pun pada berbagi screenshot percakapan dengan orang yang meng-hack akun Dalu, Sofyan, Mas Agus, yang semuanya bikin siang jum'at ini penuh tawa, seperti itulah beberapa contoh percakapan itu.

Aku search cara mengatasi saat akun di-hack atau saat akun diretas orang lain, dimana kebanyakan mereka meretas melalui whatsapp web, yaitu dengan masuk melalui perangkat lain, baik hp atau labtop.  Pertama, klik titik tiga di kanan atas. Kedua, klik whatsapp web. Ketiga, klik keluar dari semua perangkat. Dan jangan lupa sering-sering mengecek whatsapp web anda, sebab disitulah akan nampak jika ada orang lain yang sedang menggunakan akun anda, tentu dengan segala motifnya. Bahkan itu bisa dilakukan oleh orang terdekat anda sendiri.... Hahaha...

Yuk selalu waspada setiap saat ya gaesss...!, "Adanya kesulitan selalu disertai adanya kemudahan". Maka selalulah memilih jalan lurus, yaitu jalan yang telah dipilih orang-orang yang baik hati, bukan jalan orang-orang yang kehilangan nurani.

Singosari, Lil@ 02 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline