Lihat ke Halaman Asli

Larut Malam Pukul Dua Pagi

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Larut malam yang tak lagi bisa dibilang malam
Larut malam ketika nelayan mulai mendorong sampan-sampan dari tepi pantai, berambisi menjaring ikan dalam jala yang akan ditebarnya
Larut malam ketika perut yang pukul tujuh tadi sudah diisi, mulai keroncongan, gaduh, memantul di dinding-dinding, memecah keheningan kamar tempat orang-orang terbuai nina bobo nyanyian jengkerik
Larut malam dan mataku masih terbuka lebar, berkhayal dengan kepala di atas bantal bersarung hijau
Larut malam, ketika jengkerik mulai bernyanyi meramaikan pesta para binatang malam yang keluar setelah siang tadi hanya mengintip dari lubang kunci di celah-celah lentisel pohon, daun-daun, dan semak-semak
Larut malam, dua jam setelah Jumat jadi Sabtu, dan aku masih menatap langit-langit rendah kamar, takut, tapi menanti pagi yang berharap cepat datang, tak sabar untuk kembali berjalan, sambar mimpi-mimpi malam ini
Larut malam, tirai netra mulai kututup, dan kukaitkan kencang
dan…aku mimpi..
mimpi mengejar mimpi..

[caption id="attachment_90447" align="aligncenter" width="225" caption="2am when i'm still awake"][/caption] Photo by. Cupid




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline