Lihat ke Halaman Asli

Seandainya Penodaan Agama "Ahok" Terjadi di Jambi

Diperbarui: 27 Desember 2016   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi hal yang lumrah dan wajar ketika perayaan Natal tempat-tempat keramaian, baik Mall, pusat perbelanjaan, hotel, dan lain sebagainya dihiasi dengan ornamen-ornamen natal, namun tidak wajar jika ada ornamen natal yang identik dengan umat kristiani dicampuri dengan tulisan lafadz Allah, dan hal itu terjadi di salah satu Hotel di Jambi. Adanya hal tersebut seluruh pejabat pemerintahan di Jambi baik Kepolisian, masyarakat, Walikota sampai Gubernur Jambi langsung bereaksi atas kasus tersebut, dan memberhentikan operasional hotel tersebut.

Dengan bergerak cepat sigap dan melibatkan perangkat pemerintahan Kota Jambi, permasalahan yang dapat menyulut emosi kaum muslimin dapat mereda dan tidak sampai melebar kemana-mana. Patut kita apresiasi seluruh aparat pemerintahan Kota Jambi, dari kepolisian, walikota, Gubernur yang bergerak menutup hotel tersebut dan juga masyarakat yang sempat protes yang amarahnya tidak meledak-ledak sehingga tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan, dan kejadian yanb bisa menimbulkan aksi massa di Jambi.

Namun, Andaikata kasus yang dilakukan Ahok yaitu penistaan agama bisa segera diselesaikan ketika itu, yang artinya Ahok yang sekarang didakwa atas tuduhan melakukan penodaan agama bisa diamankan langsung oleh aparat, mungkin umat Islam tidak akan bereaksi keras dan demontrasi besar-besaran tidak akan terjadi, dan juga presiden tidak pusing tujuh keliling untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, dan Presiden tidak perlu road show ke Marinir, Kopassus, Brimob untuk menunjukkan bahwa TNI-Polri solid bersama presiden, dan menggambarkan seakan-akan sebelumnya Presiden tidak solid.

Atau mungkin kejadian yang terjadi di Jambi terjadi di Jakarta, bisa saja hotelnya tidak langsung ditutup, karena mengaca pada kasus Ahok,  Walikota Jambi Tutup Hotel Yang Melakukan Pelecehan Agama dimana Pengelola Hotel akan protes keras karena hotelnya ditutup, sedangkan Ahok masih bisa melenggang bebas meskipun sudah jadi tersangka bahkan sekarang menjadi terdakwa dengan kasusnya disidangkan.

Atau mungkin jika kejadian di Jambi terjadi di Jakarta, apakah Gubernurnya akan marah-marah seperti Gubernur Jambi yang spontan marah dan langsung meninjau lokasi Gubernur Jambi Marah. Karena Ahok tersandung kasus tersebut jadi sepertinya tidak mungkin Ahok akan marah-marah. Dan dipastikan lagi Jika Kejadiannya terjadi di Jakarta, Presiden akan road show lagi ke semua angkatan untuk menunjukkan bahwa TNI-Polri solid dengan presiden.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline