Lihat ke Halaman Asli

Teknik Penyadapan (Teknik Mendapatkan Informasi) Yang Digunakan Oleh Negara Asing

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Tulisan ini terbagi atas Pendahuluan, terkait dengan pengalaman dan Teknik Penyadapan, maksud penulisan ini adalah sebagai saran berbagi tanap ada maksud dan tujuan apapun.

PENDAHULUAN

Sebenarnya masalah penyadapan saat ini lumayan menarik apalagi hal ini terkait dengan negara asing. Sebenarnya sudah lama mengundurkan diri dan menjauh dari hal di atas, namun sebagai saran untuk berbagi maka saya coba untuk menerangkan.

Pengalaman Pribadi

Pengalaman saya sebagai seseorang yang merasakan penculikan 20 tahun yang lalu di era Soeharto pada saat itu November tahun 1992 selama berbulan-bulan dan bisa berada searea dengan Xanana Gusmao di salah satu fasilitas intelejen negara (bukan di Cipinang seperti yang dirilis di media). Salah satu yang menarik saat bersama dengan Xanana Gusmao adalah teriaka ketakutannya saat melihat tikus tanah Jakarta yang cukup besar masuk ke dalam selnya, ternyata beliau takut sekali melihat tikus tanah yang besar hingga mengagetkan seluruh fasilitas tersebut.

Pengalaman  ini bermanfaat  khususnya pada saat era menjelang Reformasi diminta oleh salah satu pihak Nasionalis untuk mengamankan jalannya Reformasi (saat itu belum ada istilah Reformasi) di tahun 1997 untuk menyelamatkan dan mengamankan tokoh-tokoh dan mahasiswa-mahasiswa dari kemungkinan penangkapan dan penculikan. Namun ternyata masih terjadi beberapa penculikan, itu diluar kemampuan karena dengan segala keterbatasaan saat itu.

Pengalaman Khusus dengan Pihak Asing

Pengalaman berikutnya adalah bertemu dengan beberapa pihak asing, khusunya dengan beberapa pihak setelah Reformasi  berhasil yaitu tahun 1999. Yaitu bertemu dengan pihak dari negara-negara Uni Eropa saat akan mengeluarkan matau Uang Tunggal Eropa. Selanjutnya mendapat kontak dari beberapa Keduataan Besar terkait masalah Khusus terkait masalah Reserve Finance, sehingga pada saat itu salah satu Institusi Moneter Internasional mengeluarkan surat permintaan maaf atas tindakan yang berlebihan dan tidak sopan. Selain itu juga bisa merasakan hal khusus saat Kedutaan Besar Amerika Serikat menutup Kedutaannya saya masih bisa bertemu dengan Stephen Edson. Termasuk juga saat berkomunikasi dengan beberapa Pejabat Teras Federasi Rusia saat di Era Megawati sebelum kunjungan beliau ke St. Petersburg, Federasi Rusia untuk menerima pesawat Sukhoi dan Mi 35 (sampai sekarang masih tersimpan Botol Anggur utuh pemberian dari Rusia). Pengalaman yang lain bertemu dengan beberapa Expatriat yang menawari pekerjaan sebagai konsultan dengan gaji yang luar biasa, namun saya mengambil jalan tersendiri dan akhirnya memilih sebagai petani walau sering gagal panen.

TEKNIK PENYADAPAN

Berbicara masalah Penyadapan (Mendapatkan Informasi) saat ini maka perlu diketahui bagaimana informasi diperoleh. Secara harafiah bahwa penyadapan oleh beberapa negara dituding melalui Kedutaan Besar atau Konsulat Jenderal, dengan kata lai menggunakan Fasilitas Diplomatik. Namun sebenarnya penyadapan saat ini sudah bergeser dengan menepatkan fasilitas tersebut ketempat lain, namun umumnya menggunakan fasilitas komersial seperti Penanaman Modal Asing, dimana motifnya saat ini bukan hanya masalah Pertahanan dan Keamanan, namun juga sudah merambah kepada masalah Ekonomi, Teknologi, Kesehatan, Mineral, Pertanian dan semua lini.

Penanaman Modal Asing yang paling mungkin melakukan penyadapan baik untuk kepentingan ngera yang bersangkutan maupun kepentingan bisnis dibagi 5 kategori:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline