Lihat ke Halaman Asli

Leony Ashram

Terlahir sebagai Wanita Itu Anugerah, Menjadi Pribadi Kuat Itu Berkah

PDIP Tanpa Jokowi adalah Partai Gurem!

Diperbarui: 14 Juli 2018   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai partai pemenang 2014, PDIP seringkali dianggap partai besar. Tetapi di dalam beberapa perhelatan Pilkada pasca 2014, PDIP justru mengalami banyak kekalahan di sejumlah daerah. Itu jelas mengindikasikan keroposnya mesin partai PDIP.

Untung, loyonya mesin PDIP itu diselamatkan oleh tingginya popularitas dan elektabilitas Joko Widodo. Untung juga, Jokowi masih bersedia mengklaim diri sebagai kader partai.

PDIP masih bisa merasa kekuatan politiknya solid karena dukungan terhadap kadernya masih kuat. Padahal, logika itu berpotensi misleading.

Jika melihat trend kekalahan PDIP di sejumlah Pilkada 2017 dan 2018, maka jelas akar politik Banteng kian keropos. Artinya, tingginya dukungan terhadap Jokowi itu sulit dikonversi untuk menjadi dukungan elektoral bagi PDIP.

Sehingga, yang berpotensi terjadi di Pemilu dan PIlpres 2019, ketika Jokowi memenangkan Pilpres, perolehan suara dan kursi PDIP justru akan terjun bebas.

Dalam situasi tersebut, PDIP tidak lagi berhak mengklaim diri sebagai partai penguasa. Karena sejatinya, back up politik untuk Jokowi akan lebih besar ditopang oleh akumulasi dukungan partai-partai pendukung lainnya. Karena itu, jelas, tanpa Jokowi, PDIP adalah partai gurem!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline