Lihat ke Halaman Asli

Leonardo De Chanell

Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Ulasan dan Kritik?

Diperbarui: 2 Februari 2021   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram / @Awkarin

Sedikit kembali mengingat masa lalu, ketika kita mengkritik atau mengajukan keluhan sebagai pembeli biasanya kita akan menyampaikannya langsung pada petugas atau manajer yang ada saat itu, bisa juga menuliskan keluh kesah pada surat kritik dan saran yang dimasukkan ke dalam kotak saran. 

Dewasa ini acap kali metode sejenis ini tidak lagi menjadi efektif dalam menyampaikan aspirasi sebagai pelanggan, sehingga muncul fenomena dimana pelanggan menunjukkan ketidakpuasan mereka melalui lini media sosial yang mana akan bisa dilihat oleh banyak orang dan tidak menutup kemungkinan untuk menjadi viral.

Media sosial tidak hanya digunakan sebagai media untuk melayangkan kritik terhadap suatu produk atau brand, tidak menutup kemungkinan brand bisa mendapatkan exposure dari pelanggan yang membuat konten review bersentimen positif dari pelanggan inilah yang paling disukai oleh sebuah brand / perusahaan karena dapat meningkatkan kredibilitas sebuah brand supaya menjadi referensi pilihan ketika banyak orang melihat konten review atau ulasan tersebut.

Kerap kali orang-orang melayangkan kritik yang cukup pedas tapi berlindung dibalik frasa "Ulasan Jujur" dimana sejatinya ulasan yang jujur memang tidak salah, namun tanpa menjatuhkan. 

Review Jujur dan kritik memang mirip namun tidak sama. Maka dari itu penggunaan kalimat dan intonasi pada saat membuat konten ulasan sangat penting dalam menggiring opini terkait suatu produk. 

Tidak sedikit juga akhirnya banyak orang yang mendapatkan penghasilan dari membuat konten ulasan untuk produk-produk tertentu yang disebut dengan "Endorsement".

Sumber: Unsplash

Sebagai seorang mahasiswa, saya seringkali membantu teman saya yang sedang membangun usaha daring dengan memberikan ulasan yang menarik dan lucu dengan memanfaatkan berbagai fitur media sosial seperti Instagram Stories. 

Saya secara sukarela memberikan ulasan dengan bahasa dan cara saya menyampaikan pesan, dari situ sedikit banyak membuat teman-teman lainnya juga tertarik dan akhirnya menjadi pelanggan. 

Berawal dari niat membantu, terkadang saya beberapa kali mendapat tawaran untuk me-review bisnis yang sedang dijalankan oleh teman-teman saya yang lainnya tanpa membayar produk tersebut. Pastinya hati ini sangat senang mendapat produk secara gratis, apalagi kalau berbicara tentang produk makanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline